SAMPIT, INDOBORNEO NEWS – Ratusan massa dari 12 koperasi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Kotim Bersatu menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Kantor Bupati Kotawaringin Timur (Kotim), Rabu (24/9/2025) sejak pukul 09.00 WIB.
Dalam aksi tersebut, massa menyampaikan penolakan terhadap masuknya PT Agrinas dan KSO dari luar daerah yang dinilai mengancam keberlangsungan koperasi serta pelaku usaha lokal. Mereka mendesak pemerintah daerah berpihak kepada masyarakat dan menghentikan kerja sama yang dianggap merugikan kepentingan daerah.
Koordinator lapangan aksi menegaskan, banyak penyimpangan terjadi di lapangan yang merugikan masyarakat. Salah satunya terkait lahan kebun yang diklaim satuan tugas (Satgas) dan menjadi sasaran penjarahan.
“Coba pikir nasib kami bagaimana. Kami menghidupi keluarga dan anak-anak dari hasil kebun itu. Jika kebun disita tanpa perhitungan, siapa yang bertanggung jawab terhadap keluarga kami?” ujar salah satu koordinator aksi kepada awak media.
Ia menambahkan, aksi demo damai ini dilakukan untuk menuntut pemerintah Kabupaten Kotim agar lebih proaktif memperjuangkan nasib rakyat.
Selain itu, beberapa koordinator lapangan juga melaporkan adanya aktivitas pemanenan di area lahan mereka oleh pihak yang mengatasnamakan Satgas PKH maupun PT Agrinas.
Basri, salah satu peserta aksi, mengaku lahannya ikut dipanen oleh orang yang mengaku sebagai petugas PT Agrinas.
“Iya Pak, kemarin saya panen, buah kami langsung diangkut oleh orang yang mengaku dari PT Agrinas. Kami heran dan sempat bersitegang dengan mereka. Kami jelas tidak terima,” tegasnya.
Hingga aksi berlangsung, massa menegaskan akan terus menyuarakan penolakan terhadap PT Agrinas dan mendesak pemerintah segera mengambil langkah tegas dalam hal ini. (YE)