India Terbuka untuk Peran Indonesia di Kashmir

indoborneonews,Jakarta – India terbuka bagi Indonesia memainkan perannya dalam penyelesaian konflik dengan Pakistan di wilayah Kashmir. Kata Salman Khurshid, Mantan Menlu India, dalam konferensi pers, Jumat (30/5/2025) di Jakarta.

Sebelumnya, India meluncurkan “Operasi Sindoor” Rabu (7/5/2025) dini hari waktu setempat di Pakistan dan Kashmir yang dikelola Pakistan. India menyebut ini sebagai serangan balasan, karena penyerangan kelompok teroris yang menyebabkan tewasnya 26 turis Hindu pada April lalu.

Salman menilai, peluang bagi Indonesia itu merujuk ke beberapa hal. Salah satunya, dikarenakan Indonesia merupakan anggota Dewan Keamanan (DK) PBB.

“Indonesia adalah anggota DK dan karenanya Indonesia tentu memiliki peran yang dapat dimainkannya. Indonesia adalah anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan memiliki peran yang dapat dimainkannya,” ujar Salman.

Meski turut membuka peluang bagi negara lain untuk berperan dalam mencapai perdamaian di kawasan Kashmir. Namun, Salman mendorong adanya kejelasan dan kebenaran di balik serangan ke wilayah Kashmir yang dikelola India pada April lalu.

“Saya pikir jika para teman bersatu dan ada kejelasan tentang apa yang terjadi, narasi yang merupakan narasi palsu tidak didorong, maka akan ada bantuan besar bagi perdamaian. Namun, kita semua harus jelas dalam pikiran kita tentang apa kebenarannya dan bahwa kebenaran akan menang, saya pikir itu yang penting,” ucapnya.

“Ada langkah-langkah teknis yang dapat diambil seperti yang dikatakan kolega saya di bidang keuangan, ada organisasi yang dapat turun tangan dan itu sangat penting. Setiap kali sesuatu muncul, jika ada suara yang sama di PBB misalnya, DK misalnya, jika suara itu bergema di semua teman (negara), itu pasti akan berdampak.”

Adanya eskalasi di antara dua negara bertetangga itu, Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan respons. Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri.

“Pemerintah Indonesia terus mengamati perkembangan situasi antara India dan Pakistan. Indonesia mendorong kedua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan krisis,” demikian tulis Kemlu RI dalam laman X dikutip RRI, Rabu (7/5/2025).

Sementara, India turut mengapresiasi Indonesia atas komitmen melawan aksi terorisme. Kata ketua Delegasi Multi-Partai, Sanjay Kumar Jha, Anggota Parlemen dari partai Rajya Sabha.

“Kami sangat gembira dengan tanggapan dan dukungan positif kami peroleh, mengutuk terorisme dan bekerja sama mengalahkannya di forum regional dan internasional. Tetapi, juga dalam pertemuan kami menemukan apresiasi atas pendirian kami dalam melawan teror,” kata Sanjay.

Delegasi Multi-Partai dari India yang dipimpin Sanjay Kumar Jha, mengunjungi Indonesia pada 28 – 31 Mei 2025 dan terdiri atas sembilan orang. Delegasi bertemu beberapa pihak seperti DPR, partai nasional, hingga Nahdlatul Ulama dengan agenda utama berbagi pengalaman dan pandangan melawan terorisme.

sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *