Daerah  

KSOP Selidiki Penyebab Tabrakan Kapal di Sungai Barito

Indoborneonews, Jakarta -Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin menyelidiki insiden tabrakan kapal di Sungai Barito. Proses penyidikan difokuskan untuk memastikan penyebab teknis dan potensi kelalaian pelayaran yang mungkin terjadi.

“Keselamatan penumpang menjadi prioritas utama,” ujar Kasubag Umum dan Humas KSOP Banjarmasin Deni Hendra Mulyadi, Kamis (17/7/2025). Diungkapkan, investigasi berlangsung menyeluruh, termasuk pada sistem navigasi dan kemudi kapal penumpang.

Pemeriksaan dilakukan terhadap KM Dharma Kartika II yang mengalami gangguan sesaat sebelum tabrakan. Tim teknis mengecek sistem kemudi kapal yang diduga tidak merespons saat mendekati tongkang bermuatan batu bara.

KSOP juga memeriksa catatan radar, kecepatan kapal, dan komunikasi antara nakhoda serta pemandu pelayaran. Evaluasi ini bertujuan memastikan seluruh prosedur keselamatan telah dijalankan sesuai standar nasional.

​Dugaan awal menyebut tongkang terlihat radar, tetapi terseret arus deras Sungai Barito hingga sulit dihindari.nKM Dharma Kartika II sudah menurunkan kecepatan dan mengubah arah, namun tetap terjadi benturan keras.​

Insiden terjadi Kamis (17/7/2025), pagi, saat kapal menuju Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dari Surabaya. KM Dharma Kartika II menabrak tongkang Pulau Tiga 3802 yang ditarik TB Crest Omega 1 di alur Taboneo.

Sebanyak 517 penumpang selamat meski kapal mengalami kerusakan di bagian haluan dan mengalami keterlambatan. Sebagian penumpang keberangkatan berikutnya dialihkan karena kapal harus diperiksa secara teknis lebih lanjut.

“Sebanyak 250 penumpang sempat tertahan, 50 orang sudah kami alihkan ke kapal lain,” kata Manager Cabang Dharma Lautan Utama (DLU)?Banjarmasin Anton Wahyudi Anton Wahyudi. Sisanya dijadwalkan berangkat pada Jumat, 18 Juli 2025 setelah kapal dinyatakan siap beroperasi kembali.

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *