SAMPIT – Polemik perubahan regulasi Piala Gubernur Cup 2025 semakin memanas. Hingga kini, panitia turnamen dinilai tutup mata dan tidak menunjukkan itikad baik untuk menanggapi protes keras dari klub peserta yang merasa dirugikan.
Tim Cempaga All Star, salah satu juara zona Barat yang telah memastikan tiket ke babak utama, kembali mendesak panitia agar mengembalikan regulasi awal sesuai kesepakatan bersama antar klub peserta.
Manajer Cempaga All Star, Pri Hadi Putra, menilai keputusan panitia yang berencana menambah jumlah tim peserta di babak utama merupakan langkah sepihak dan tidak menghormati hasil perjuangan tim yang telah lolos sesuai mekanisme zona.
“Kami minta segera panitia kembalikan ke regulasi semula, karena dari awal sudah disepakati bahwa juara tiap zona berhak melaju ke Palangka Raya. Tapi sekarang aturan itu diubah tanpa alasan jelas,” kata Pri, Selasa (22/10/2025).
Menurutnya, perubahan aturan di tengah jalan mencederai prinsip sportivitas dan keadilan kompetisi. Tim yang sudah berjuang keras di babak penyisihan merasa dirugikan jika panitia membuka peluang bagi tim lain yang sebelumnya sudah tersingkir.
Ia menilai keputusan panitia yang berencana menambah jumlah tim di babak utama Palangka Raya merupakan langkah sepihak dan tidak mencerminkan semangat fair play.
“Kalau tim yang sudah kalah bisa ikut lagi, buat apa ada kualifikasi? Ini bukan hanya soal menang atau kalah, tapi soal menghargai perjuangan,” lanjutnya.
Diketahui panitia Piala Gubernur Cup 2025, telah resmi mengumumkan tim yang akan bertanding dengan dasar :
1. Surat Nomor: 400.4/315/Sekre-l/Dispora perihal Rapat Koordinasi Turnamen Olahraga Hari Jadi ke-68 Provinsi Kalimantan Tengah dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
2. Surat Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Kalimantan Tengah Nomor: 400.4.1/281/Bid.IV/DISPORA/2025 perihal Undangan Rapat Persiapan Turnamen Olahraga Hari Jadi ke-68 Prov. Kalteng dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI;
3. Surat Nomor: 400.4/495/Bid-II/DISPORA/2025 perihal Pemberitahuan Rangkaian Kegiatan Turnamen Olahraga Gubernur Cup 2025, tertanggal 28 Juli 2025;
4. Surat Keputusan (SKEP) Nomor: 400.4.10.1/113/Bid.IV/DISPORA/2025 tentang Panitia Kegiatan Babak Final Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup 2025 Putaran Provinsi;
5. Surat PSSI Kalimantan Tengah Nomor: 12/ASPROV/PSSI/KALTENG/E/VI-2025, poin B.a, tentang Kuota Putaran Provinsi;
6. Hasil Rapat PSSI Kalimantan Tengah bersama Koordinator Perlombaan/Pertandingan Sepak Bola Gubernur Cup Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025.
PSSI Kalimantan Tengah akan melaksanakan pertandingan sepak bola antar klub tingkat provinsi, dengan tahapan pelaksanaan dimulai pada tanggal 16 Oktober sampai dengan 5 November 2025 bertempat di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya.
Berikut daftar peserta Babak 16 Besar (Putaran Provinsi) Bola Gubernur Cup 2025
Kobar United FC (Kabupaten Kotawaringin Barat), Persera Seruyan (Kabupaten Seruyan), Tunas Lamandau (Kabupaten Lamandau), Cempaga All Star FC (Kabupaten Kotawaringin Timur), NSK 178 Junior (Kabupaten Barito Timur), Barsel Selection FC (Kabupaten Barito Selatan), Perseba FC (Kabupaten Barito Selatan), Isen Mulang Selection (Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah), PSM RTW (Kabupaten Barito Utara), S. Parman FC (Kabupaten Kotawaringin Timur), All Star Kobes FC (Kabupaten Kotawaringin Timur), Cempaga Hulu FC (Kabupaten Kotawaringin Timur), Tegar FC (Kabupaten Kotawaringin Timur), Kapuas 88 Bersinar (Kabupaten Kapuas), Palangka Raya FC (Kota Palangka Raya) Persenus (Kabupaten Kapuas).
Pri menambahkan, Awalnya, turnamen hanya akan diikuti 10 tim terbaik hasil babak zona empat dari zona barat, tiga dari zona tengah, dan tiga dari zona timur. Namun, hasil rapat daring terakhir antara perwakilan klub dan panitia justru menghadirkan keputusan mengejutkan, enam tim yang sudah gugur di fase grup akan kembali diikutsertakan, dengan alasan penilaian tim terbaik versi panitia.
“Kalau mengacu pada perjanjian awal untuk zona Barat itu hanya tim kami Cempaga All Star yang mewakili Kotim,” tegasnya.
Pri menambahkan, Cempaga All Star tidak menolak keputusan panitia jika memang dibahas secara terbuka dan disepakati bersama seluruh klub. Namun sejauh ini, komunikasi antara panitia dan peserta dinilai tertutup dan sepihak.
“Sampai sekarang belum ada kejelasan. Kami sudah menghubungi panitia, tapi belum ada jawaban resmi,” tambahnya.
Sejumlah klub dari zona lain juga dikabarkan menyuarakan keberatan serupa. Mereka menilai perubahan regulasi ini berpotensi menimbulkan ketegangan antar daerah dan menurunkan kredibilitas turnamen.
Cempaga All Star menegaskan, jika panitia tetap bersikeras dengan aturan baru tersebut, mereka siap mundur dari ajang Gubernur Cup 2025 sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan.
“Kami tetap menghormati turnamen ini, tapi kalau aturan terus berubah tanpa alasan kuat, lebih baik kami mundur. Sepak bola harus dijalankan dengan fair play,” demikian Pri.