Indoborneonews,JAKARTA – Ribuan warga di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terdampak banjir imbas hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Jumat (31/10/2025).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan banjir di Kabupaten Bekasi menyebabkan 3.548 jiwa terdampak dengan 1.377 unit rumah terendam. Sementara tinggi muka air berkisar 20-140 sentimeter.
“Hingga Sabtu (1/11), banjir sudah surut di dua kecamatan (Serang Baru dan Cikarang Selatan), sementara di lima kecamatan lainnya kondisi air berangsur surut,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).
Dia menuturkan, banjir merendam tujuh kecamatan, yakni Serang Baru, Cikarang Utara, Sukatani, Cikarang Selatan, Cikarang Barat, Karangbahagia, dan Cibitung.
Selain di Bekasi, banjir juga menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Bandung. Yakni, Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot. Kejadian ini tercatat pada Sabtu (1/11) pukul 01.00 WIB.
“Hujan dengan intensitas tinggi memicu meluapnya Sungai Citarum, Sungai Cikapundung, Sungai Cipalasari, dan Sungai Cigede hingga ke permukiman warga,” kata Abdul Muhari.
Banjir itu menyebabkan ratusan jiwa terdampak bahkan ada yang terpaksa harus mengungsi. Banjir yang merendam pemukiman warga itu ketinggiannya mencapai 110 cm.
“Sebanyak 343 jiwa terdampak, 14 di antaranya terpaksa mengungsi di shelter Desa Dayeuhkolot. BPBD bersama tim gabungan segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan darurat. Adapun 129 unit rumah terendam dengan ketinggian air 10–110 sentimeter,” ucapnya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat agar siaga dan waspada potensi curah hujan lebat hingga ekstrem di sejumlah wilayah.
Cuaca ekstrem itu diprediksi melanda Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Papua dalam sepekan ke depan periode 1-7 November 2025.
“Diprediksi wilayah lainnya yang perlu untuk lebih siaga, kalau tadi level waspada sekarang lebih siaga dalam konteks intensitas curah hujannya yang perlu lebih siaga karena ada potensi hujan lebat hingga sangat lebat bahkan ekstrem. Ini catatan penting untuk sepekan ke depan yang perlu siaga,” kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual dikutip, Minggu (2/11/2025).
Sumber inews.id












