SAMPIT.Indoborneonews.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sampit, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Kalimantan Tengah, terus menunjukkan langkah nyata dalam menjaga integritas lembaga dengan menggelar tes urine bagi seluruh pegawai, baik staf administrasi maupun petugas pengamanan. Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat (14/11/2025) itu merupakan bagian dari komitmen Lapas untuk memastikan lingkungan kerja benar-benar bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Tes urine massal ini menjadi salah satu strategi preventif dalam mencegah potensi penyimpangan di internal Lapas. Mengingat Lapas merupakan institusi yang berhadapan langsung dengan narapidana kasus narkotika, integritas petugas menjadi faktor yang sangat menentukan keberhasilan pembinaan dan pengawasan.
Kalapas Kelas IIB Sampit, Muhammad Yani, menegaskan bahwa pemberantasan narkoba tidak hanya dilakukan kepada warga binaan, tetapi juga harus dimulai dari petugasnya sendiri.
“Kami sepakat dan berkomitmen penuh bahwa Lapas Kelas IIB Sampit harus menjadi zona bersih dari narkoba, dimulai dari seluruh pegawainya,” ujarnya.

Menurutnya, petugas pemasyarakatan memegang peran strategis sebagai garda terdepan dalam upaya pencegahan peredaran narkotika di dalam lapas. Karena itu, memastikan seluruh pegawai bebas dari narkoba merupakan langkah fundamental dalam menjaga profesionalitas dan kepercayaan publik.
Pelaksanaan tes urine bekerja sama dengan tenaga kesehatan Klinik Pratama Lapas serta Subseksi Perawatan, yang menyediakan perangkat pemeriksaan. Proses dilakukan secara berjenjang dan terawasi untuk menjamin akurasi hasil.
Dari total 86 pegawai yang menjalani pemeriksaan, seluruhnya dinyatakan negatif narkotika. Hasil ini disambut positif oleh jajaran Lapas karena menguatkan keyakinan bahwa internal lembaga dalam kondisi sehat dan bebas dari ancaman narkoba.
Tes urine ini bukan kegiatan seremonial atau rutinitas semata, tetapi bagian dari pengawasan internal yang berkelanjutan. Lapas Sampit menjadi salah satu satuan kerja yang konsisten menggelar pemeriksaan terpadu sebagai bagian dari komitmen mewujudkan Zero Narkoba.
Pihak Lapas juga menegaskan bahwa tes urine akan terus dilakukan secara berkala, termasuk pemeriksaan acak, untuk memastikan disiplin pegawai tetap terjaga. Selain itu, seluruh pegawai juga diimbau menjauhi potensi risiko dan pergaulan yang dapat membuka celah penyalahgunaan narkoba.
Kalapas menambahkan, menjaga marwah institusi pemasyarakatan harus dimulai dari moral dan integritas SDM-nya.
“Kami ingin memastikan bahwa petugas menjadi contoh bagi warga binaan, bukan bagian dari masalah. Lapas harus hadir sebagai lembaga pembinaan yang bersih, tegas, dan kredibel,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya tes urine massal dan seluruh pegawai dinyatakan negatif, Lapas Kelas IIB Sampit kembali menegaskan posisinya sebagai institusi yang serius memerangi narkoba dari hulu hingga hilir. Langkah ini sekaligus memperkuat upaya mewujudkan lapas yang aman, tertib, dan berintegritas tinggi. (Sg)












