Arena Sepak Sawut FBIM 2025 Dipadati Warga

Indoborneo news,Palangka Raya -Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 di Palangka Ray, menyajikan berbagai macam perlombaan menarik, salah satunya Sepak Sawut. Sawut merupakan bola khas suku Dayak terbuat dari sabut kelapa kering kemudian dinyalakan dengan api.

Arena pertandingan di halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Jalan Tjilik Riwut Km 5,5 Palangka Raya, dipadati oleh warga yang menonton. Dalam perlombaan tersebut, diikuti oleh 11 kabupaten dan satu kota, Minggu (18/5/2025).

Juri Lomba Sepak Sawut, Gatis, kepada RRI, mengatakan dulunya Sepak Sawut sebagai ritual adat kematian. Maksut dari tradisi turun temurun ini untuk mengusir roh-roh jahat dengan cara menjadikan bola api sebagai alat untuk menakut-nakuti roh jahat.

Pada zaman dulu, Sepak Sawut dimainkan untuk acara keluarga di saat mengisi waktu sambil menunggu jenazah. Permainan tradisional tersebut juga begitu terkenal di Kabupaten Katingan.

“Kalau sepak sawut ini biasa itu kita kalau ada yang ada kematian kita khusus ya. Kalau kita di kabupaten di Kalimantan Tengah ini sebenarnya ada sejarah sepak sawut ini. Sepak sawut ini sebenarnya dilombakan pada saat ada kematian. Kematian dalam Kaharingan, cuman sekarang ini supaya mengangkat budaya kita khusus Kalimantan Tengah, jadi kita ada bikin lomba untuk FBIM ini,” ujarnya.

Dalam peraturan Sepak Sawut, melempar bola dari penjaga gawang tidak boleh dari atas, namun harus sejajar pinggang atau dari bawah dengan cara menendang.

Sepintas, Sepak Sawut sama seperti permainan sepak bola. Namun ada beberapa hal yang membedakan seperti bola yang digunakan, setiap kelompok berjumlah 5 orang peserta. Dalam satu kali permainan dilakukan selama 2×10 menit.

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *