SAMPIT.Indoborneonews.com – Dalam upaya memperkuat sinergi lintas sektor, Bea Cukai Sampit menggelar Anugerah Pengguna Jasa (APJ) 2025 dengan tema “Tangguh Mengawasi, Tulus Melayani, Kontribusi untuk Negeri”. Kegiatan ini dirangkai dengan sosialisasi kolaborasi membangun ekonomi daerah yang berlangsung secara daring melalui Microsoft Teams, Kamis (31/10).
Acara ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari instansi vertikal, pemerintah daerah, aparat penegak hukum, akademisi, pengguna jasa, hingga kelompok masyarakat di wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur, Seruyan, dan Katingan.
Kepala Kantor Wilayah DJBC Kalimantan Bagian Selatan Dwijo Muryono, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama semua pihak dalam memperkuat ekonomi daerah.
“Membangun ekonomi tidak bisa dilakukan sendirian. Perlu sinergi antara pelaku usaha, pemerintah, media, akademisi, dan seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Darwan Ali Dr. Wendy Kesuma, menyoroti pentingnya penerapan strategi pentahelix dalam pengembangan ekonomi daerah.
“Dunia akademik berkomitmen untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam memperkuat pembangunan ekonomi berbasis inovasi,” katanya.
Kepala Kantor Bea Cukai Sampit Agus Dwi Setia Kuncoro, turut memaparkan capaian kinerja dan kontribusi Bea Cukai terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta pembangunan ekonomi di Kalimantan Tengah. Ia menyebutkan bahwa hingga September 2025, realisasi penerimaan Bea Cukai Sampit mencapai Rp25,9 miliar dari target Rp9,6 miliar.
Rinciannya, Bea Keluar menjadi komponen terbesar dengan nilai Rp25,1 miliar, disusul PPN Impor Rp9 miliar, PPh Impor Rp2 miliar, PPh Pasal 22 Ekspor Rp3,7 miliar, serta Dana Sawit Rp57,7 miliar.
“Pencapaian ini menunjukkan kontribusi nyata Bea Cukai Sampit dalam menopang penerimaan negara, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan regional di tengah ketidakpastian global,” ujar Agus.
Ia juga menyoroti sejumlah peluang percepatan ekonomi daerah, antara lain optimalisasi tata kelola anggaran daerah, peningkatan ekspor dan sinergi antarwilayah, pengembangan industri hilir, serta penguatan UMKM dan koperasi sebagai basis industrialisasi.
Selain itu, Agus menegaskan adanya tantangan yang harus diantisipasi, seperti pengelolaan eksternalitas sektor pertambangan dan perkebunan, peningkatan kualitas SDM dan infrastruktur, serta diversifikasi ekonomi agar tidak bergantung pada sektor ekstraktif.
Sebagai bentuk apresiasi, Bea Cukai Sampit memberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang berkontribusi dalam pelayanan dan sinergi pembangunan ekonomi. Para penerima penghargaan Anugerah Pengguna Jasa 2025 terdiri dari:
1. Eksportir Terbaik: PT Sukajadi Sawit Mekar
2. Importir Terbaik: PT Anugerah Pupuk Makmur
3. PPJK Terbaik: CV Ranu Sunu Hasta
4. Agen Pengangkut Terbaik: PT Pancaran Samudera Sakti
5. Pengusaha BKC Terbaik: PT Mentaya Mandiri Abadi
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Bea Cukai Sampit dalam membangun kolaborasi berkelanjutan dan memperkuat kontribusi sektor kepabeanan terhadap ekonomi daerah dan nasional. (Sg)












