Cantik dan Alami, Pulau Hanibung Disiapkan Jadi Destinasi Ekowisata Baru di Kotim

INDOBORNEONEWS.SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai menyiapkan Pulau Hanibung di Kecamatan Kota Besi sebagai destinasi wisata alam baru. Pulau yang dikelilingi Sungai Mentaya ini dinilai memiliki keindahan alami yang masih terjaga serta potensi besar untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata dan konservasi satwa.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kotim, Wim RK Benung, mengatakan hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa Pulau Hanibung sangat layak dikembangkan. Namun, sebelum dibuka untuk umum, perlu dilakukan kajian menyeluruh agar pengelolaannya tetap menjaga keseimbangan ekosistem.

“Dari hasil pengamatan dan informasi dari kepala desa, potensi Pulau Hanibung sangat besar. Tapi kita perlu kajian mendalam untuk menentukan pola kunjungan wisata yang sesuai dengan kondisi alam dan habitat flora-fauna di sana,” ujar Wim, Sabtu (25/10/2025).

Ia menegaskan, pihaknya akan menggandeng Camat Kota Besi dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dalam penyusunan konsep pengembangan, agar aspek wisata dan konservasi bisa berjalan seimbang.

“Kami ingin Pulau Hanibung dikembangkan secara bertahap dan terencana. Tidak hanya indah, tapi juga berkelanjutan,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kotim, Irawati, yang turut meninjau langsung Pulau Hanibung bersama jajaran Disbudpar dan Bapperida Kotim, mengaku terkesan dengan pesona alami kawasan tersebut. Ia menilai, jika dikembangkan dengan baik, Pulau Hanibung bisa menjadi ikon wisata alam baru yang menarik bagi wisatawan lokal maupun luar daerah.

“Pulau Hanibung ini sangat potensial. Selain keindahan alamnya, lokasinya juga strategis. Harapan kami kawasan ini bisa menjadi ikon ekowisata baru sekaligus mendukung konservasi satwa di Kotim,” ujar Irawati.

Pemerintah Kabupaten Kotim telah memasukkan pengembangan Pulau Hanibung dalam prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. Fokusnya tidak hanya pada pariwisata, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Keanekaragaman flora dan fauna khas daerah aliran Sungai Mentaya menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin menikmati alam sambil belajar tentang konservasi. Ke depan, pemerintah daerah juga membuka peluang bagi masyarakat untuk mengembangkan usaha pendukung wisata, seperti homestay, kuliner lokal, dan perahu wisata.

Dengan potensi alam yang masih asri, Pulau Hanibung diharapkan menjadi kebanggaan baru Kotim, perpaduan antara keindahan, edukasi, dan kelestarian alam. (Sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *