PALANGKA RAYA, INDOBORNEO NEWS-Para pemudik ataupun warga yang akan bepergian di wilayah Kalimantan Tengah hendaknya mewaspadai curah hujan yang masih cukup intens .
Seperti di Kota Palangka Raya dalam satu minggu terakhir, terpantau kondisi cuaca hampir diselimuti mendung dan curah hujan yang cukup tinggi. Padahal momen libur Panjang, selain arus balik lebaran, warga cukup rutin mengunjungi tempat wisata.
Badan Meteorologi Klimatogi dan Geofisika ( BMKG) Palangka Raya pada 6 April 2025 memprediksi, curah hujan cukup tinggi di Provinsi Kalteng sepanjang Bulan April ini, bahkan beberapa wilayah mengalami skala curah hujan yang sangat tinggi.
“Beberapa wilayah di Kalimantan Tengah seperti di Murung Raya, Barito Utara, Gunung Mas, Pulang Pisau , Kapuas bagian utara hingga Katingan selama bulan April masuk dalam kategori curah hujan tinggi ” ungkap Muhammad Ihsan Sidik, Prakiraan BMKG Palangka Raya.
Disebutkannya, dari data BMKG Palangka Raya, Prediksi Curah Hujan Bulan April 2025 di wilayah provinsi Kalimantan Tengah secara umum berada pada kriteria dari menengah hingga kategori tinggi yaitu rata-rata 200 sampai dengan 300 mm.
Sedangkan prediksi curah hujan kriteria tinggi (300 s.d. 400 mm) terjadi di sebagian sebagian besar Murung Raya, sebagian Barito Utara, Kapuas bagian utara, sebagian besar Gunung Mas, Pulang Pisau bagian selatan dan sebagian kecil Katingan bagian selatan.
Pihaknya pun menghimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir akibat curah hujan tinggi. Terlebih di wilayah yang masuk kategori tinggi merupakan daerah hulu sungai, yang rawan menimbulkan luapan sungai.
Sementara itu, BMKG juga memprediksi musim penghujan di Kalimantan Tengah masih berlangsung hingga Bulan Mei dengan peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau di Bulan Juni.
“Prediksi awal musim kemarau di wilayah kalteng dimulai dari wilayah Kalteng bagian tenggara dan bagian selatan (zona kalteng 13, 10, 12, 11) pada Juni dasarian II ,kemudian pada Juni dasarian III, meluas ke sebagian wilayah kalteng bagian barat (zona kalteng 9),kemudian pada juli dasarian I, meluas ke sebagian kecil wilayah Kalteng bagian timur (zona kalteng 6) dan yg terakhir memasuki awal musim kemarau di Kalteng, wilayah bagian tengah, pada juli dasarian II (zona kalteng 8, 7, 5)” papar Muhammad Ihsan Sidik.
SUMBER: Radar Sampit
Redaksi