SAMPIT – Cuaca panas ekstrem yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dalam beberapa pekan terakhir mendapat perhatian serius dari Anggota Komisi IV DPRD Kotim, Paliansyah. Ia mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Musim panas ini bukan waktu bermain api. Sekali nyala, bisa jadi bencana. Jangan bakar sampah, jangan buka lahan dengan api. Hentikan sekarang juga,” tegas Paliansyah, Senin (20/10/2025).
Menurutnya, kondisi lahan yang sangat kering serta angin yang berhembus kencang menjadi kombinasi berbahaya yang dapat mempercepat penyebaran api, terutama di kawasan bergambut. Karena itu, ia mengimbau masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah pada siang hari, menjaga kelembapan lingkungan, dan berhati-hati terhadap sumber api sekecil apa pun.
“Kalau api sudah menjalar, petugas bisa kewalahan. Karena itu, mencegah lebih baik daripada menyesal,” ujarnya.
Selain imbauan, Politisi PDIP itu juga memberikan pesan edukatif agar masyarakat berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Ia mendorong warga untuk rutin membersihkan lahan dari semak kering, menjaga sumber air agar tidak mengering, dan segera melapor ke aparat desa atau petugas jika menemukan tanda-tanda kebakaran.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci. Jangan tunggu langit hitam oleh asap baru bertindak,” tambahnya.
Dijelaskan pula oleh BMKG Stasiun Meteorologi H. Asan Sampit, fenomena panas ekstrem ini terjadi karena posisi semu Matahari sedang bergeser ke selatan ekuator, sehingga wilayah Kalimantan Tengah menerima paparan sinar matahari lebih intens. Dampaknya, suhu udara meningkat tajam hingga di atas normal dan kelembapan udara menurun drastis.
Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko karhutla, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan masyarakat. Paliansyah mengingatkan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat di tengah suhu tinggi, seperti memperbanyak minum air putih, menghindari aktivitas berat di luar ruangan, serta memperhatikan kondisi anak-anak dan lansia yang lebih rentan terhadap dehidrasi.
“Cuaca panas bukan hanya soal kebakaran, tapi juga soal kesehatan. Lindungi diri dan keluarga dengan cara-cara sederhana,” katanya.
Ia berharap langkah-langkah pencegahan yang dilakukan bersama dapat menekan risiko kebakaran sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.
“Satu tindakan kecil bisa mencegah bencana besar. Mari bersama jaga Kotim agar tetap aman dari api, asap, dan dampak cuaca ekstrem,” pungkas Paliansyah.( Sg )