KOTIM ,Indoborneo News – DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluarkan peringatan keras terkait meningkatnya kasus gangguan jiwa ringan yang dialami remaja. Fakta mengejutkan terungkap dari pemeriksaan kesehatan gratis oleh Dinas Kesehatan, yang mencatat lebih dari 100 pelajar tingkat SMP di Kotim mengalami indikasi gangguan kesehatan mental.
Anggota DPRD Kotim, Langkap, menyebut fenomena ini tidak bisa dianggap remeh karena berpotensi berkembang menjadi penyakit mental serius bila tidak ditangani sejak dini.
“Gangguan jiwa ringan bisa muncul karena stres berat, bullying, ditinggal orang yang dicintai, penggunaan gawai berlebihan, kurang tidur, hingga faktor keluarga dan lingkungan. Semua itu saling memengaruhi,” ujar Langkap, Selasa (23/9).
Menurutnya, keluarga memegang peran kunci dalam menjaga kesehatan mental anak. Ia menegaskan agar orang tua lebih ketat mengawasi pola hidup remaja, termasuk penggunaan gawai.
“Jangan biarkan anak berjam-jam menatap layar ponsel. Pola hidup harus seimbang: ada waktu belajar, istirahat, dan rekreasi. Kurang tidur dan kurang makan bisa memicu masalah psikologis serius,” tegasnya.
Politisi Gerindra ini juga mendesak pihak sekolah untuk benar-benar menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi siswa. Praktik bullying dan kekerasan harus diberantas, sementara peran bimbingan konseling (BK) di sekolah wajib diperkuat untuk deteksi dini gangguan mental.
“Jika sudah mengarah ke kondisi berat, harus segera ditangani tenaga kesehatan atau psikolog. Pemerintah daerah juga harus menjamin ketersediaan fasilitas konseling dan layanan kesehatan mental,” tambahnya.
Langkap menegaskan, kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan pemerintah adalah kunci menekan angka gangguan jiwa ringan di kalangan remaja. Tanpa langkah konkret, dikhawatirkan masalah ini akan menjadi bom waktu kesehatan mental di Kotim.( Sg )