Dramatis! Cempaga All Star FC Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti, Bidik Tiket Final

KOTIM – Tim Cempaga All Star FC memastikan langkah ke babak 4 besar Turnamen Gubernur Cup Zona Barat 2025, yang dilaksanakan di Lapangan Stadion 29 Nopember Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) pada Selasa (30/9/2025) usai menaklukkan tim Cempaga Hulu FC lewat adu finalti.

Laga penuh drama tersaji saat Cempaga All Star bentrok dengan Cempaga Hulu FC. Pertandingan yang berlangsung menegangkan itu harus ditentukan lewat adu penalti setelah skor kacamata bertahan hingga peluit panjang.

Pertarungan mental di babak tos-tosan akhirnya dimenangkan Cempaga All Star dengan skor 4-2. Sang kiper Edwin tampil gemilang, menjadi tembok terakhir sekaligus pahlawan kemenangan dengan sejumlah penyelamatan penting.

“Luar biasa! Anak-anak semua 100 persen produk lokal Cempaga. Mereka bermain dengan hati, tidak kenal lelah, dan menunjukkan karakter luar biasa,” ujar Pelatih, Agus Sugianto, dengan penuh kebanggaan.

Ia menyebut kemenangan ini bukan sekadar hasil keberuntungan, melainkan buah kerja keras dan mental baja para pemain.

“Adu penalti itu soal ketenangan. Edwin membuktikan kualitasnya, dan penendang kami juga sangat percaya diri. Mereka layak mendapat pujian setinggi-tingginya,” tambahnya.

Kemenangan tersebut meloloskan Cempaga All Star ke semifinal untuk menantang Persera Seruyan, Kamis (2/10/2025) besok. Agus menegaskan timnya akan segera fokus pada laga krusial tersebut.

“Kami mohon doa dan dukungan penuh suporter. Target kami jelas, Meraih tiket ke final,” tegasnya.

Perjuangan Cempaga All Star FC di ajang turnamen sepak bola tingkat regional tersebut benar-benar jadi cerita inspiratif. Bermodal pemain lokal asli Kecamatan Cempaga dan ditopang dukungan masyarakat, tim ini berhasil menembus babak semifinal alias empat besar meski dengan segala keterbatasan dana dan fasilitas.

Manajer tim Prihadi Putra, mengaku bangga atas kerja keras anak asuhnya. “Ini luar biasa, saya bangga melihat pemain kami, Meski keterbatasan dana, mereka tetap berjuang dan akhirnya bisa buktikan diri,” ujarnya.

Di balik kemenangan tersebut, perjuangan tim ini penuh keterbatasan. Mulai dari biaya transportasi, konsumsi, hingga perlengkapan pemain harus dikelola secara swadaya. Dukungan masyarakat menjadi kunci, meski kebutuhan masih jauh dari cukup.

“Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah desa maupun perusahaan yang ada di wilayah Cempaga. Bantuan itu bisa meringankan beban tim agar anak-anak bisa lebih fokus bertanding,” harapnya. ( sg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *