INDOBORNEONEWS.SAMPIT – Harga emas Antam dan 99 di pasar Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, mengalami penurunan tajam dalam dua hari terakhir. Penurunan ini diperkirakan mencapai sekitar Rp.80.000 hingga Rp100.000 sebelum kembali naik tipis pada Kamis (23/10/2029).
Pemilik Toko Emas Mitra Baru PPM Sampit, Darsani, menyebutkan, harga emas Antam kini berada di kisaran Rp2.220.000 per gram, turun dari sebelumnya sekitar Rp2.320.000. Sementara itu, emas 99 juga ikut melemah menjadi Rp2.250.000 per gram, dari harga sebelumnya Rp2.330.000.
“Kemarin turunnya cukup ekstrem, sekitar Rp150.000. Hari ini mulai naik sedikit, sekitar Rp50.000 per gram, tapi secara keseluruhan masih di posisi turun,” ujar Darsani.
Menurutnya, penurunan tajam ini disebabkan oleh kejenuhan pasar setelah periode kenaikan harga yang cukup panjang.
“Biasanya kalau harga terus naik, masyarakat ramai membeli. Tapi ketika pasar mulai jenuh, banyak yang menjual kembali dalam jumlah besar, itu yang bikin harga langsung turun drastis,” jelas Darsani.
Sepanjang tahun 2024 hingga 2025, harga emas disebut telah mengalami kenaikan hingga 50 persen dibanding tahun sebelumnya. Namun, pelaku usaha memperkirakan fluktuasi masih akan terjadi hingga akhir tahun.
“Kemungkinan harga akan kembali naik, tergantung keputusan suku bunga Bank Amerika dan situasi geopolitik global, seperti perang dagang dan ketegangan politik dunia,” tambah Darsani.
Adapun di Toko Emas Mitra Baru di PPM Sampit, tersedia berbagai macam jenis yaitu emas 999 (24 karat), 750 (17 karat), 700 (16 karat), Emas 420 (9 karat) Emas 375 (8 karat). “Dari semua jenis tersebut, yang mengalami penurunan paling signifikan adalah emas 99,” imbuh Darsani.
Menurut pria yang puluhan tahun berdagang emas ini, Meski harga tengah berfluktuasi, pasar emas di Sampit tetap ramai. Aktivitas jual beli di sejumlah toko menunjukkan bahwa emas masih menjadi instrumen favorit masyarakat Kotim untuk menjaga nilai aset di tengah ketidakpastian ekonomi global. “Alhamdulillah walau harga emas bergejolak, penjualan emas tetap stabil,” pungkas Darsani. (Sg)