Konflik Iran-Israel Ancam PHK dan Sektor Usaha Indonesia

indoborneonews,Jakarta- Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) berpotensi kembali terjadi di Indonesia akibat dampak konflik antara Iran dan Israel. Hal ini menjadi sorotan karena eskalasi perang, terutama jika Amerika Serikat terlibat, dapat memukul sektor usaha dalam negeri.

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi), Mirah Sumirat, mengatakan ada tiga sektor yang rentan terkena dampak. Yaitu makanan, teknologi, dan kebutuhan pokok karena selama ini bergantung pada ekspor negara-negara yang terlibat konflik.

Menurut dia, pemerintah harus segera mengambil langkah strategis seperti memperkuat pasar domestik dan mengalihkan ekspor ke negara lain. “Penting mengurangi ketergantungan pada negara-negara yang sedang berkonflik,” ujarnya pada perbincangan dengan RRI Pro 3, Selasa (24/6/2025).

Mirah mengatakan penguatan pasar dalam negeri harus dibarengi dengan regulasi yang melindungi pelaku usaha lokal. Dia menilai revisi Permendag Nomor 8 Tahun 2024 belum cukup menahan masuknya barang impor.

Terkait hal ini, Mirah menyoroti pentingnya bantuan bagi pekerja yang terkena PHK, terutama yang termasuk usia produktif. Dia mendorong pemerintah memberikan bantuan modal agar mereka bisa memulai usaha sendiri.

“Sektor kuliner, sembako, dan perdagangan kebutuhan dasar masih menjanjikan bagi buruh korban PHK,” ujarnya. Menurut dia, peran pemerintah penting dalam mencarikan dan membuka akses pasar agar usaha kecil tidak tersaingi secara merugikan.

Mirah menilai hal ini membuat mereka lebih siap saat kehilangan pekerjaan. Banyak yang kini sukses di sektor kuliner dan retail.

Mirah berharap konflik Iran-Israel tidak semakin meluas dan gencatan senjata benar-benar dijalankan. Ia menilai stabilitas penting agar buruh tidak kembali terdampak. (Nadia Putri)

sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *