Indoborneonews , Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan korupsi hasil Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Provinsi Riau. Hingga kini, sepuluh orang sedang menjalani pemeriksaan intensif di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, sembilan orang diamankan langsung oleh tim KPK di lapangan. Sementara, satu orang lainnya menyerahkan diri ke KPK setelah mengetahui adanya operasi tersebut.
“Selain sembilan orang yang diamankan tim di Riau, satu pihak lain datang dan menyerahkan diri ke Gedung Merah Putih KPK untuk diperiksa. Jadi total ada sepuluh orang yang masih kami periksa secara intensif,” kata Budi dalam keterangannya di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Menurutnya, pemeriksaan masih dilakukan untuk memastikan peran dan keterlibatan masing-masing pihak yang diamankan. Setelah proses pemeriksaan awal selesai, KPK akan menentukan status hukum mereka.
Dalam operasi tersebut, KPK juga menyita barang bukti berupa uang tunai dalam berbagai mata uang. Barang bukti terdiri dari pecahan rupiah, dolar Amerika Serikat, dan poundsterling.
“Tim juga mengamankan sejumlah uang dalam berbagai mata uang. Jika dikonversi ke rupiah, nilainya lebih dari satu miliar,” ujar Budi.
Budi memastikan, seluruh temuan dalam OTT tersebut akan dikembangkan sesuai hasil pemeriksaan. KPK berkomitmen mengusut tuntas kasus ini secara transparan dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, turut menanggapi perkembangan kasus tersebut. Ia mengatakan, pemerintah menghormati proses hukum yang sedang dijalankan KPK.
“Kita tunggu saja apa yang disampaikan oleh KPK. Kita tunggu saja hasilnya,” kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Ia berharap proses hukum berjalan objektif tanpa intervensi pihak mana pun. Ia meminta masyarakat mempercayakan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada KPK.
Kasus OTT di Riau ini diduga melibatkan pejabat daerah tingkat tinggi, termasuk Gubernur Riau Abdul Wahid. KPK disebut masih mendalami aliran dana dan pihak lain yang mungkin terlibat dalam perkara tersebut.
Sumber kbrn












