Indoborneo news,Palangka Raya- Keterampilan tradisional masyarakat Dayak kembali tampil dalam sorotan melalui Lomba Manjawet yang menjadi salah satu agenda unggulan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025.
Bertempat di UPT Museum Balanga, perlombaan ini digelar pada Selasa (20/5/2025) dan diikuti oleh perwakilan dari berbagai kabupaten dan kota se-Kalimantan Tengah.
Manjawet, atau menganyam, merupakan keterampilan turun-temurun masyarakat Dayak dalam membuat berbagai kebutuhan rumah tangga dari bahan alam seperti daun purun, rotan, dan bambu.
Dalam lomba ini, para peserta menunjukkan kebolehan mereka dalam menciptakan anyaman tradisional seperti tikar dan lainnya.
Keindahan motif tradisional dan teknik anyaman yang presisi menjadi daya tarik utama dalam perlombaan ini. Para juri menilai berdasarkan kerapian, kecepatan, pola motif, dan keaslian bahan yang digunakan.
Salah seorang official Lensi Asan mengatakan dalam lomba ini, para peserta dinilai berdasarkan teknik anyaman, kerapian, kesesuaian motif Dayak, kecepatan kerja, dan kreativitas. Beberapa motif yang ditampilkan mengandung filosofi mendalam, seperti batang garing sebagai simbol kehidupan dan keseimbangan alam. Selasa, (20/5/2025).
Para peserta diberi waktu terbatas untuk menyelesaikan satu karya anyaman. Di tengah tekanan waktu, tampak para ibu dan remaja perempuan tekun dan cekatan menganyam, menggambarkan keterampilan yang sudah terasah sejak lama.
Selain memperlombakan keterampilan, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi generasi muda. Beberapa pelajar dan mahasiswa yang hadir tampak antusias menyaksikan proses manjawet secara langsung, bahkan mencoba belajar dari peserta. Dengan belajar menjawet kita terus melestarikan, merangkai masa depan tanpa melupakan akar budaya.
Sumber kbrn