Daerah  

Longsor Banjarnegara: Dua Korban Ditemukan Meninggal, 25 Hilang

Indoborneonews , Banjarnegara – Suasana duka menyelimuti Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, setelah bencana longsor besar melanda wilayah tersebut, Minggu (16/11/2025). Longsor yang dipicu hujan deras berkepanjangan itu menimbun sejumlah rumah warga dan memutus akses jalan menuju beberapa titik permukiman.

Hingga Senin (17/11/2025), dua orang telah ditemukan meninggal dunia akibat tertimbun material longsoran. Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara, Aji Piluroso, menyampaikan bahwa identitas kedua korban adalah Klewih (40) ditemukan pada Minggu sore.

Sementara satu korban lainnya adalah Esiah (24) yang ditemukan Senin pagi di bawah tebalnya timbunan tanah dan batu. “Kedua korban merupakan ibu dan anak,” katanya.

Aji menjelaskan, hingga Senin pagi terdapat 25 warga yang masih dinyatakan hilang. Menurutnya, Tim SAR gabungan terus melakukan operasi pencarian sejak Minggu malam, namun upaya tersebut masih menghadapi berbagai hambatan.

“Proses evakuasi dan pencarian tidak mudah karena tanah di lokasi bencana masih terus bergerak. Selain itu, medan yang jauh dan akses yang sulit membuat petugas harus berhati-hati agar tidak terjadi longsor susulan,” ujar Aji.

Tidak hanya itu, Aji juga mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 34 warga yang masih terjebak di dalam hutan. Mereka terjebak saat beraktivitas di tengah hutan, seperti mencari kayu atau bekerja di kebun.

Tim penyelamat ssendiri, saat ini masih berusaha mencapai ke lokasi dimana warga masih terjebak. Sementara proses pencarian dan evakuasi berlangsung, jumlah warga yang mengungsi terus bertambah dan kini mencapai 823 jiwa.

Para pengungsi tersebar di sejumlah titik pengungsian darurat. Untuk memenuhi kebutuhan dasar, BPBD Banjarnegara bersama Dinas Sosial, PMI, relawan, serta berbagai instansi lain telah mendirikan dapur umum.

Selain itu, juga menyediakan makanan siap saji, bantuan logistik, selimut, serta layanan kesehatan. Tenaga medis juga dikerahkan untuk memberikan perawatan bagi warga yang mengalami luka ringan, kelelahan, atau trauma akibat bencana.

“Situasi di lapangan masih dinamis. Tetapi seluruh tim bekerja tanpa henti agar pencarian korban hilang dan evakuasi warga dapat segera diselesaikan,” ucap Aji.

Hingga saat ini, petugas masih terus memantau kondisi tanah untuk memastikan keamanan tim dan warga sekitar. Aparat juga mengimbau masyarakat agar menjauhi lokasi longsor karena potensi pergerakan tanah masih tinggi.

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *