Marudin Ingatkan Potensi Banjir Akibat Cuaca Ekstrem dan Alih Fungsi Lahan di Kotim

SAMPIT.Indoborneonews.com — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Marudin, mengingatkan seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir menyusul perubahan cuaca global yang berdampak langsung pada kondisi wilayah Kotim.

Menurutnya, dalam beberapa pekan terakhir wilayah Kotim diguyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Kondisi tersebut dinilai berpotensi memicu terjadinya banjir, baik di kawasan perkotaan maupun daerah rawan lainnya.

“Perubahan cuaca secara global memang sedang terjadi. Kotim khususnya, dalam beberapa pekan terakhir mengalami hujan dengan intensitas tinggi dan berpotensi rawan banjir,” ujar Marudin, Sabtu (13/12/2025)

Politisi PKB itu menambahkan, selain faktor cuaca ekstrem, alih fungsi kawasan juga turut berkontribusi terhadap meningkatnya risiko banjir. Perubahan fungsi lahan menyebabkan struktur tanah tidak lagi mampu menyerap dan menahan air hujan dengan baik, sehingga limpasan air menjadi lebih besar dan cepat menggenangi wilayah permukiman.

“Alih fungsi kawasan berpotensi menyumbang terjadinya bencana banjir karena struktur tanah yang tidak menyerap dan menahan air hujan secara optimal,” jelasnya.

Marudin berharap kondisi ini menjadi perhatian serius semua pihak, mulai dari pemerintah daerah, dunia usaha, hingga masyarakat. Menurutnya, kesiapsiagaan bersama sangat diperlukan untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan apabila banjir terjadi.

“Kita berharap ini menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat, agar bersiap siaga terhadap potensi bahaya banjir yang ditimbulkan,” tegasnya.

Khusus untuk wilayah perkotaan, Marudin menyoroti pentingnya kebersihan saluran air, selokan, dan sungai. Ia meminta agar saluran yang tersumbat segera dibersihkan, baik oleh petugas terkait maupun melalui kesadaran dan partisipasi masyarakat secara mandiri.

“Selokan dan sungai yang tersumbat harus sesegera mungkin dibersihkan. Ini bisa dilakukan oleh petugas, namun masyarakat juga diharapkan berperan aktif menjaga lingkungan agar aliran air tetap lancar,” pungkasnya.

DPRD Kotim berharap langkah-langkah antisipatif tersebut dapat mengurangi risiko banjir serta menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *