indoborneo news,Jakarta – Pemerintah pusat menargetkan nol persen kemiskinan ekstrem pada 2026 sesuai arahan Presiden Prabowo. Program bantuan rumah layak dan sekolah rakyat jadi bagian dari upaya itu.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf meninjau lahan relokasi keluarga miskin di Salodong, Makassar, Kamis (8/5/2025). Ia datang bersama Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.
Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan keluarga miskin ekstrem mendapat tempat tinggal yang layak. Termasuk keluarga calon siswa Sekolah Rakyat, seperti Naila.
“Naila ini tinggal di rumah yang sangat kecil dan kemudian menjadi atensi dari Presiden. Naila-Naila inilah yang menjadi perjuangan kita ke depan untuk bisa mereka sekolah (di Sekolah Rakyat),” kata Gus Ipul.
Diketahui, Naila tinggal di rumah 5×4 meter bersama kedua orangtuanya. Ayahnya buruh bangunan, ibunya berjualan makanan keliling.
Rumah mereka berdiri di atas tanah milik orang lain. Tim PKH menyebut rumah itu tidak layak huni.
Nasib serupa dialami para tetangganya di lokasi yang sama. Mereka juga akan direlokasi ke kawasan Salodong.
Sebanyak 30 rumah layak akan dibangun bertahap di lokasi baru. Pemerintah kota menyiapkan lahannya sebagai bentuk dukungan.
Presiden Prabowo sempat menyinggung kisah Naila saat acara Halalbihalal TNI-Polri. Ia terharu karena Naila tetap ceria meski hidup serba kekurangan.
Mensos menyebut anak-anak seperti Naila menjadi prioritas utama Sekolah Rakyat. Mereka dipilih berdasarkan data sosial ekonomi DTSEN.
“Presiden ingin keluarga termiskin dapat bantuan cepat agar bisa naik kelas,” kata Gus Ipul. Program ini akan mempercepat penurunan kemiskinan.
Pembangunan Sekolah Rakyat dimulai tahun ini di 53 titik. Makassar sendiri termasuk wilayah prioritas pemerintah pusat.
sumber kbrn