Indoborneonews, Mamuju – Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mendorong masyarakat di kawasan transmigrasi untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi bernilai ekspor. Hal ini diungkapkannya dalam peninjauan lokasi pembangunan Mess Patriot di Desa Kabuloan, Kalukku, Mamuju, Sulawesi Barat.
“Transmigrasi tidak lagi hanya sekedar perpindahan penduduk, tetapi bagaimana membangun kawasan ekonomi, berdasarkan potensi komoditas yang bernilai ekspor. Salah satu kuncinya melalui pendidikan, kami bulan depan akan mengirim 105 peneliti terdiri dari 21 tim,” kata Iftitah di Mamuju, pada Jumat (18/7/2025).
Menteri Iftitah menyatakan, sejumlah kawasan transmigrasi di Sulawesi Barat memiliki sejumlah potensi pengembangan ekonomi. Menurutnya, potensi ekonomi tersebut dapat menjadi komoditas ekspor, jika mendapatkan dukungan investasi yang signifikan.
“Apa saja yang paling bisa dieksplorasi, ada perikanan, peternakan, ada kakao, bahkan CPO, nanti ada banyak, ada pariwisata. Dari pemetaan-pemetaan ini akan keluar rencana investasi, kami kepada investor agar investasi bisa masuk lebih banyak,” ucapnya.
Menteri Iftitah menjelaskan, selain pemetaan potensi ekonomi, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat di kawasan transmigrasi perlu ditingkatkan. Menurutnya, pembangunan ekonomi juga harus melibatkan masyarakat kawasan transmigrasi yang dilakukan secara berkelanjutan.
“Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, catatannya pertumbuhannya ekonomi harus inklusif dan berkelanjutan, ini kunci dari SDM unggu. Mereka nanti akan memetakan jumlah supaya masyarakat mendapatkan manfaat dari adanya investasi, nanti juga ada pemberdayaan masyarakat,” ujarnya.
Menteri Iftitah menambahkan, pembangunan ekonomi juga harus berdampak pada kesejahteraan masyarakat kawasan transmigrasi melalui penciptaan lapangan kerja. Menurutnya, diperlukan kolaborasi antara Pemerintah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru hingga dorongan terhadap UMKM.
“Masyarakat setempat bisa terserap dari lapangan pekerjaan yang tersedia dari investasi tersebut, kami punya program transmigrasi gotong royong. Ini adalah implementasi Inpres nomor 50 tahun 2018 agar pelaksanaan pembangunan infrastruktur kawasan transmigrasi menjadi tanggung jawab bersama,” katanya.
Sumber kbrn