Penerbangan Misterius Bawa 153 Pengungsi, Afsel Ungkap Upaya Terselubung Kosongkan Gaza

Indoborneonews, JOHANNESBURG, – Penerbangan misterius membawa 153 warga Jalur Gaza ke Afrika Selatan masih menjadi tanda tanya. Namun media Israel mulai mengungkap keterlibatan lembaga yang memiliki hubungan dengan badan militer Israel.

Para pencari suaka itu melakukan perjalanan luar negeri tanpa memiliki dokumen perjalanan yang sah, seperti paspor berstempel atau status pengungsi yang dikeluarkan badan PBB, UNHCR.

Mereka memasuki Afrika Selatan dari Kenya, menggunakan penerbangan carter. Pesawat mendarat di bandara Johannesburg, kemudian atas alas kemanusiaan Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa pada Kamis memberikan visa 90 hari kepada para pencari suaka itu.

Di samping itu Ramaphosa memerintahkan intelijen untuk menyelidiki kasus yang sangat janggal ini.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Afrika Selatan Ronald Lamola menyebut pemindahan warga Gaza ke negaranya sebagai bagian dari operasi yang terencana dan dipersiapkan secara sistematis.

“Tampaknya ini merupakan agenda lebih luas untuk memindahkan warga Gaza dari Palestina ke berbagai belahan dunia,” kata Lamola, seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (18/11/2025).

Dia menegaskan, pemerintah Afrika Selatan tak akan menerima kedatangan pengungsi lagi karena tujuannya jelas yakni upaya terselubung untuk merelokasi warga Gaza.

“Kami tidak ingin ada penerbangan lagi yang datang ke sini, karena ini adalah agenda yang jelas untuk membersihkan warga Palestina dari Gaza dan Tepi Barat,” ujarnya.

Setidaknya dua pesawat telah tiba di Afrika Selatan yang membawa ratusan warga Palestina. Penerbangan itu dikelola sebuah organisasi bayangan, yang dicurigai memiliki hubungan dengan badan militer Israel, Cogat.

Sumber inews.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *