Indoborneonews, Jakarta -Ketua Pokja Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Budi Sumardi memastikan pengunjung warga negara asing (WNA) yang mendaki Gunung Rinjani wajib didampingi pemandu. Hal ini sesuai dengan SOP (Standar Operasional Prosedur) pengelola Gunung Rinjani.
“Mereka kan di-organize oleh tracking organizer. Mereka melakukan briefing sebelum melakukan pendakian,” kata Budi dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Sabtu (19/7/2025).
Menurutnya, briefing dilakukan sore atau malam hari sebelum keberangkatan. Di mana briefing ini bertujuan untuk mengetahui rute yang dilalui atau jarak tempuhnya.
“Itu akan disampaikan oleh tracking organizer. Nantinya itu akan diimplementasikan oleh para pemandu atau porter yang akan mendampingi selama perjalanan,” katanya, menjelaskan.
Selain itu, ia memastikan tidak akan membuka jalur pendakian baru meski telah jatuh korban. “Ini satu-satunya jalur yang menghubungkan ke Senaru menuju Danau Segara Anak,” ujarnya.
Menurutnya, program pendakian yang dilakukan para pendaki ini melalui jalur pendakian Sembalun ke puncak Gunung Rinjani. Setelah itu, para pendaki turun ke danaunya, di mana jalur ini merupakan jalur satu-satunya di Gunung Rinjani.
“Jadi antisipasi kita lakukan, kita sudah menutup sementara jalur menuju Danau Segara Anak. Terhitung mulai tanggal 16 Juli kemarin,” katanya.
Selain menutup jalur tersebut, pihaknya juga melakukan evaluasi dengan perbaikan dan mitigasi. Ia berharap, tidak ada lagi korban jiwa dalam pendakian Gunung Rinjani ini.
“Besok pagi akan ada tim untuk melakukan perbaikan-perbaikan pendakian ke puncak Rinjani. Sehingga diharapkan tidak akan ada korban jiwa,” ucapnya.
Sumber kbrn