DELI SERDANG , INDOBORNEONEWS– Satu video yang menunjukkan adanya sejumlah pemuda mendatangi salah satu warkop di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) dan mengobrak-abriknya, viral di media sosial (medsos).
Peristiwa itu diduga dipicu karena kesalahpahaman terkait sedekah buka puasa.
Berdasarkan video yang dilihat detikSumut, Selasa (11/3/2025), tampak ada sejumlah orang yang menyerbu warkop dan mengobrak abrik warkop itu dengan melempari kursinya.
Mereka datang dan mengarah ke bagian dapur warkop tersebut. Ada sejumlah warga yang menyaksikan peristiwa itu. Terdengar suara keributan di lokasi.
“Sebuah warung kopi mie Aceh di Desa Aras Kabu, Kecamatan Beringin , Kabupaten Deli serdang, diserang sekelompok warga. Akibatnya beberapa orang pekerja dipukuli dan kursi-kursi beterbangan diobrak-abrik,” demikian narasi unggahan itu.
Kapolsek Beringin Iptu M Hafiz Ansari membenarkan informasi kejadian itu. Dia mengatakan peristiwa itu terjadi Minggu (9/3) malam. Dia menyampaikan bahwa peristiwa itu dipicu kesalahpahaman saja.
Kejadiannya sekitar habis tarawih. Intinya kan ada perselisihan paham antara pegawai warkop sama warga sekitar. Jadi, intinya sudah dimediasi sama pemerintah sama orang polsek juga,” kata Hafiz saat dikonfirmasi detikSumut.
Hafiz mengatakan kejadian itu berawal saat ada sejumlah remaja yang datang ke warkop tersebut meminta sedekah untuk santapan berbuka puasa di musala. Dia menyebut hal tersebut memang sudah sering terjadi dan pihak warkop juga sering memberikan sedekah ke masjid atau musala sekitar.
“Jadi, biasanya kan ada yang minta dari remaja musala di sana, kayak mau buka itu minta minuman, es teh, memang biasanya Warkop Agam itu ngasih dia, misalkan di samping itu ada masjid, setiap kali mau buka puasa itu ngasih satu teko gratis,” ujarnya.
Lalu, pada hari kejadian itu, ada sejumlah remaja yang meminta sedekah buka puasa ke salah satu pekerja warkop. Namun, Hafiz menduga ada kesalahpahaman antara para remaja dengan pekerja warkop tersebut dan pekerja warkop menolak untuk memberikan sedekah.
“Tapi pas kebetulan saat itu yang remaja yang datang itu minta juga sama pegawainya, tapi mungkin cara penyampaiannya mungkin miskomunikasi. Jadi, ditolak oleh pegawai itu, mungkin anak ini pun tersinggung, karena anak-anak kan, masih remaja,” sebutnya.
Setelah itu, para remaja itu pun pergi meninggalkan warkop. Namun, sebelum pergi, mereka diduga melempar sesuatu benda ke arah warkop tersebut.
Alhasil, pekerja warkop marah dan mengejar para remaja itu. Hafiz menyebut sempat terjadi pertikaian saat itu. Akibatnya, ada sejumlah remaja yang mengalami luka memar.
Lalu, para remaja itu pun menceritakan soal peristiwa itu ke sejumlah pemuda di desa tersebut. Alhasil, setelah salat tarawih, para pemuda itu mendatangi warkop tersebut dan mengobrak-abriknya.
“Habis dari situ, remaja musala itu mungkin ngadu lah sama kawannya, abang-abangannya di sana, makanya didatanginya lah warkop itu. Jadi, terjadilah seperti yang di video itu,” jelasnya.
Namun, Hafiz mengatakan permasalahan itu telah diselesaikan oleh kedua belah pihak. Selain itu, pihak warkop juga bertanggungjawab atas pengobatan remaja yang mengalami luka memar akibat peristiwa itu.
“Sudah damai, owner warkop juga sudah datang dan mereka sepakat damai di kantor desa. Owner juga bantu pengobatan yang memar,” pungkasnya.
Sumber : detik sumut
Redaksi