Setahun Pemerintahan Presiden Prabowo, Diplomasi Indonesia Semakin Menguat

Indoborneonews,Jakarta – Satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ditandai dengan semakin meningkatnya diplomasi Indonesia di panggung dunia. Hubungan luar negeri diarahkan untuk menjaga kedaulatan, membela kepentingan nasional, dan menghadirkan manfaat nyata bagi rakyat.

Pemerintah menegaskan politik luar negeri Indonesia tetap bebas aktif dan nonblok. Indonesia bersahabat dengan semua bangsa tanpa tunduk pada tekanan siapapun, dan selalu berpihak pada perdamaian dan keadilan.

Prinsip “seribu kawan terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak” dijalankan secara nyata dalam kebijakan hubungan luar negeri Indonesia. Pendekatan ini menjadi strategi cerdas dan efektif untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat.

Dalam setahun terakhir, diplomasi ekonomi Indonesia mencatat capaian bersejarah. Kesepakatan kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dengan Uni Eropa dan Kanada berhasil diselesaikan yang membuka pasar baru produk nasional.

Kerja sama strategis dengan Amerika Serikat (AS) juga memperkuat daya saing ekspor Indonesia. Penurunan tarif impor produk Indonesia ke AS dari 32 persen menjadi 19 persen menumbuhkan sektor padat karya.

Setelah menjalani berbagai perundingan, Presiden Prabowo secara pribadi menegosiasikan penurunan tarif dengan Presiden AS, Donald Trump. “Kepala Negara terus bernegosiasi hingga mencapai kesepakatan,” ujar Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, beberapa waktu lalu.

Indonesia juga memperluas diplomasi pertahanan dan keamanan di panggung dunia. Kontingen Garuda tampil di Bastille Day Prancis dan Republic Day India, simbol pengakuan internasional atas kekuatan TNI.

Pada Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB di New York, AS, Indonesia menunjukkan komitmen pada perdamaian dunia. Pemerintah menawarkan pengiriman 20 ribu pasukan perdamaian dan bantuan pangan senilai Rp200 miliar untuk Palestina.

“Kami siap ambil bagian dalam upaya menuju perdamaian,” kata Presiden Prabowo, di hadapan forum tersebut. Kepala Negara mendapat urutan ketiga untuk menyampaikan pidatonya pada Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB tersebut.

Kemudian diplomasi pelayanan haji diperkuat untuk kepentingan umat. Pembentukan Kementerian Haji memangkas waktu tunggu menjadi 26,4 tahun disertai persetujuan pembangunan Kampung Indonesia di Makkah.

Diplomasi ekonomi dan investasi juga menunjukkan hasil konkret. Kunjungan Presiden Prabowo ke Jepang, AS, Kanada, dan Belanda menghasilkan komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar.

Hasil tersebut mempertegas posisi Indonesia sebagai negara berpengaruh dan berprinsip. Pemerintah menegaskan diplomasi dijalankan untuk menjaga martabat bangsa dan memperjuangkan perdamaian dunia.

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *