INDOBORNEO NEWS, Sampit, Sorotan publik terhadap aktivitas keluar-masuknya truk besar yang diduga mengangkut kayu dari Pelabuhan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus bergulir.
Salah seorang sopir yang diwawancarai di lokasi menyatakan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam aktivitas pengangkutan kayu dari pelabuhan, baik kayu olahan maupun kayu alam. Ia dengan tegas membantah tudingan yang menyamaratakan semua sopir truk sebagai pelaku pengangkutan kayu.
“Saya ini cuma sopir biasa, saya tidak pernah bawa kayu. Kami paham kok soal risiko hukum kalau muat barang tanpa izin. Apalagi kayu, itu rawan masalah. Jadi kami tidak mau ambil resiko,” katanya kepada wartawan.
Ia menyebutkan, justru karena paham aturan, dirinya dan beberapa sopir lain lebih memilih mengangkut barang-barang lain atau terkadang bahkan pulang ke Jawa dalam keadaan kosong.
“Kalau tidak ada muatan resmi ya kosong saja. Yang penting aman. Sekarang memang muatan ramai, tapi tidak semua truk itu angkut kayu. Tolong jangan semua disamaratakan,” tambahnya.
Menanggapi isu yang berkembang tentang jenis kayu seperti ulin dan meranti yang disebut-sebut dikirim ke luar daerah, sopir tersebut menegaskan dirinya tidak mengetahui secara pasti dan tidak pernah mengangkutnya.
“Kalau ada yang muat mungkin mereka punya izin. Saya pribadi tidak tahu soal jenis-jenis kayu itu, dan saya tidak pernah ikut muat. Kami ini kerja resmi dan takut urusan hukum,” tegasnya.
Jurnalis: ANJAR
Redaksi: //