KARANGANYAR, Indoborneo News– Tidak kuasa menanggung beban hidup yang dialami dirinya, Eko alami depresi berat dan gila.
Warga jengglong rt/01 rw/01 Bejen ,Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang hanya tinggal bersama ayahnya , sejak Eko masih kecil ibunya sudah tiada.
Eko mempunyai satu saudara lelaki yaitu Yf, namun perlakuan orang tua mereka tidak adil ,dari kecil mereka sering dibeda bedakan
Eko mengaku selalu di banding bandingkan dengan adiknya,dia merasa (yf) selalu di bangga banggakan
Di perhatikan,di manja,dan bila berbagi ,orang tua mereka selalu tidak adil
,”ujarnya kala itu
Eko pun merasa terpukul dan di sia siakan oleh keluarganya
Dari situlah mungkin awal Eko depresi
Eko berusaha mencari uang sendiri.saat itu dia memang sudah putus sekolah sejak Sekolah Menengah Pertama(SMP) di karanganyar.
Di suatu ketika ,waktu Eko sedang jalan-jalan, bertemulah dengan (ys) adiknya .yang kerjanya sebagai pedagang asongan diwaktu pulang sekolah
Layaknya saudara mereka melepas kangen dengan mengobrol dan membicarakan masa depan, akhirnya mereka sepakat untuk ngamen berdua
Dari hasil ngamen eko tidak pernah melupakan adiknya yang saat itu duduk di bangku SMP swasta.dari uang saku dan berbagipun dia tak pernah melupakan adiknya.Walaupun dia sendiri sangat membutuhkan uang untuk keperluan dalam kesehariannya.
Lambat laun eko sudah tak pernah menemui (ys), perilaku dan pergaulannyapun sangat miris akan dunia luar.
“Singkat cerita sejak itulah eko sudah tidak seperti dulu lagi, seing ngelantur kalo ngomong,”ujar salah satu tetangganya
Perilaku yang aneh selalu terlihat oleh warga sekitar, Eko selalu melamun,menyendiri,berjalan dengan menundukan kepala tanpa menghadap lurus kedepan,seakan akan malu terlihat oleh orang yang berpapasan dengannya.
“Entah apa yang selalu menghantui pikirannya itu, sampai sekarang tambah parah saja,” pungkasnya
Editor//yunus rinaldo