Miris !!! Fenomena Menghirup Lem ( Ngelem ) di Wilayah Kecamatan Parenggean

PARENGGEAN , INDOBORNEO NEWS – Fenomena memprihatinkan tengah terjadi di wilayah Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Sejumlah remaja dan beberapa dewasa dilaporkan terlibat dalam praktik menghirup lem (ngelem), yang berdampak pada halusinasi dan perilaku menyimpang.

Halusinasi tingkat tinggi yang ditimbulkan oleh zat kimia yang terkandung dalam beberapa merk Lem ini sangatlah besar, korban ngelem bisa berfantasi menurut keinginan mereka, bahkan tanpa mereka sadari , kelakuan mereka seperti orang setengah gila

Bagaimana tidak, dari beberapa orang yang sempat dijumpai oleh awak media, mereka ngomong sendiri, tertawa sendiri dan sebagian berperilaku aneh .

Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat, termasuk para jurnalis dan awak media di wilayah setempat. Mereka menilai bahwa perilaku menyimpang ini dapat merusak masa depan generasi muda jika tidak segera ditangani secara serius.

“Kami prihatin melihat kondisi remaja di Parenggean yang semakin hari banyak terjerumus dalam kebiasaan buruk seperti ngelem. Efeknya tidak hanya merusak kesehatan, tapi juga memicu halusinasi dan fantasi-fantasi aneh yang dapat membahayakan diri mereka sendiri maupun orang lain,” ujar salah satu warga

Fenomena ini menjadi cerminan daruratnya perlindungan anak dan lemahnya pengawasan di lingkungan sosial, khususnya di kalangan keluarga dan masyarakat.

Melalui berita ini, beberapa warga berharap pihak terkait, mulai dari orang tua, pemerintah desa, aparat kepolisian, hingga instansi pendidikan, dapat segera mengambil langkah nyata.

Peran Polsek Parenggean sangat diharapkan untuk meningkatkan patroli dan pengawasan, serta melakukan pendekatan persuasif dan edukatif kepada para remaja yang rentan terpengaruh.

Selain tindakan hukum terhadap pelaku penyedia bahan berbahaya seperti lem, diperlukan juga upaya pencegahan melalui edukasi dan pemberdayaan komunitas.

“Kami ingin hal ini menjadi perhatian khusus semua pihak. Generasi muda adalah aset masa depan. Jika kita biarkan mereka rusak sejak dini, maka kita semua akan menanggung akibatnya,” tutupnya.(jk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *