Rupiah Makin Tertekan ke Posisi Rp16.404 per Dolar

Indoborneonews,Jakarta – Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan terhadap dolar AS hingga penutupan perdagangan hari ini, Selasa (29/7/2025). Mengacu data Bloomberg, rupiah turun 0,28 persen atau 45 poin menjadi Rp16.409 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, tekanan terhadap rupiah disebabkan karena sejumlah faktor eksternal. Utamanya ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan perundingan dagang lanjutan antara AS dan Tiongkok.

“Putaran ketiga perundingan dagang AS-Tiongkok berlangsung di Stockholm, hari Senin kemarin. Perundoingan bertujuan untuk memperpanjang jeda 90 hari kenaikan tarif yang tercapai bulan Mei kemarin,” kata Ibrahim dalam analisisnya, Selasa (29/7/2025).

Menurut Ibrahim, sentimen pasar terhadap perundingan itu tetap rapuh. Kalangan penguasha dan investor mencermati kemungkinan tarif dasar yang lebih tinggi dan ketidakpastian yang ditimbulkannya.

“Karena hal itu akan berdampak pada margin keuntungan. Selain itu akan menghambat pertumbuhan,” ucap Ibrahim.

Pelaku pasar juga menunggu keputusan suku bunga bank-bank sentral utama. The Fed diprediksi tidak akan mengubah suku bunga, tapi pasar ingin mengetahui pandangan The Fed mengenai inflasi ke depan.

Di dalam negeri, Kementerian Investasi dan Hilirisasi /Badan Kordinasi Penanaman Modal merilis data investasi kuartal II-2025. Capaiannya sebesar Rp477,7 triliun, tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian tersebut sudah mencakup 25,1 persen dari target investasi tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun . Selain itu juga telah menyerap 665.764 tenaga kerja.

Investasi yang terealisasi, terdiri dari Penanaman Modal Asing sebesar Rp202,3 triliun. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp275,5 triliun.

“Capaian realisasi masih di bawah 50 persen dari target yang ditetapkan Presiden Prabowo. Target investasi yang ditetapkan pemerintah tahun ini naik 15,49 persen dari target pemerintahan sebelumnya,” ujar Ibrahim menutup analisisnya

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *