Indoborneonews,Medan – Indonesia dan Amerika Serikat (AS) memperkuat kerja sama dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan. Ini ditandai dengan kunjungan tim Unit Investigasi Kriminal Internasional (OCIU) dari Kedutaan Besar AS berkunjung ke Medan, Sumatra Utara.
Delegasi yang dipimpin Agen Khusus OCIU, Shane Lloyd, berkesempatan menemui sejumlah pimpinan instansi setempat. Di antaranya Polda dan Kanwil Imigrasi Sumatra Utara (Sumut), serta Otoritas Bandara Kuala Namu.
“Salah satu tujuan utama pemerintah AS adalah memberantas imigrasi ilegal dan dokumen palsu,” kata Lloyd, dikutip Kamis (7/8/2025). Menurut dia, Kantor Imigrasi menjadi mitra penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Llyod juga menyampaikan rencana untuk mengadakan pelatihan dan menyediakan sumber daya bagi petugas imigrasi Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kapabilitas mereka di bidang ini.
Menurut dia, pelatihan bersama antara OCIU dan aparat penegak hukum Indonesia akan diselenggarakan di berbagai wilayah. Di antaranya Batam (Kepulauan Riau), Bali, dan Balikpapan (Kalimantan Timur).
Sedangkan topik pelatihan antara lain deteksi dokumen palsu, perdagangan manusia, pendeteksian penyamar (imposter), dan teknik wawancara. “Kami juga memberikan berbagai materi penting lainnya bagi petugas imigrasi di garis depan,” kata Lloyd.
Rombongan tim OCIU juga meninjau alat pendeteksi dokumen perjalanan dan identitas palsu berteknologi canggih. Ini merupakan pemberian Biro Narkotika Internasional dan Penegakan Hukum Deplu AS kepada Kantor Imigrasi Sumut.
Alat ini merupakan bagian dari hibah senilai USD200 ribu. Teknologi tersebut membantu petugas mengidentifikasi dokumen identitas palsu atau yang telah dimodifikasi.
Konsul AS untuk wilayah Sumatra, Bernard Uadan, mengapresiasi dukungan Polda Sumut dalam menjaga keamanan fasilitas Konsulat AS di Medan. Dia juga mengapresiasi respons cepat jajaran kepolisian setempat terhadap insiden yang melibatkan warga negara AS.
Sumber kbrn