Tradisi Bakar Batu, Kuliner Syukur dari Tanimbar

Indoborneonews,Saumlaki -Bakar batu merupakan tradisi memasak yang unik sekaligus sarat makna di Maluku, khususnya Kepulauan Tanimbar. Lebih dari sekadar cara mengolah makanan, bakar batu menjadi simbol kebersamaan sekaligus wujud budaya yang diwariskan turun-temurun.

Simon Petrus, seorang petani di Tanimbar, mengatakan tradisi ini biasa dilakukan saat membuka kebun baru atau panen raya. Menurutnya, bakar batu menjadi bagian dari ritual syukur atas hasil panen sekaligus doa memohon berkat bagi kebun yang baru.

“Kalau pas panen bulan Agustus, biasanya kami lakukan bakar batu sebagai ungkapan syukur atas hasil kebun. Kebiasaan ini sudah turun-temurun dari leluhur kami,” ujarnya kepada rri.co.id, Minggu (24/8/2025).

Dalam pelaksanaannya, bakar batu menawarkan ragam hidangan khas seperti ubi-ubian, sayuran, hingga daging. Proses memasaknya dimulai dengan menggali lubang di tanah, lalu memanaskan batu hingga membara.

Makanan yang sudah dibungkus daun kemudian disusun di atas batu panas dalam lubang tersebut. Setelah ditutup tanah atau daun, makanan dibiarkan matang sempurna oleh uap panas yang keluar dari batu.

Teknik memasak ini memberi cita rasa khas yang sulit ditemukan di cara masak lain. Selain kenikmatan kulinernya, momen bakar batu menjadi sarana mempererat hubungan keluarga dan masyarakat.

Bagi masyarakat Tanimbar, bakar batu tidak sekadar acara makan bersama. Ia adalah warisan budaya penuh nilai syukur yang layak terus dilestarikan untuk generasi mendatang.

Sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *