Ambulans RS Parenggean Disalahgunakan Angkut Pakan Ayam, Warga Geram: “Fasilitas Publik Kok Jadi Angkutan Pribadi!

SAMPIT – Sebuah video viral memperlihatkan ambulans berpelat merah milik RS Parenggean diduga disalahgunakan untuk mengangkut puluhan karung pakan ayam. Aksi yang terjadi di Jalan Rahadi Usman, Sampit, Jumat (10/10/2025) siang itu sontak menuai kecaman dari warga.

Dalam rekaman yang beredar luas di media sosial, ambulans dengan nomor polisi KH 9038 FH tampak berhenti di depan sebuah toko. Beberapa orang terlihat sibuk memuat karung-karung pakan ayam ke dalam kendaraan dinas yang seharusnya digunakan untuk menolong pasien dan keadaan darurat medis.

“Miris lihatnya. Harusnya mobil ambulans itu buat nyelamatin orang, bukan buat angkut pakan ayam,” ujar salah satu warga Sampit yang menyaksikan video tersebut.

Publik pun menilai tindakan itu mencoreng wajah pelayanan publik, terutama sektor kesehatan. Mobil dinas yang dibeli dari uang rakyat justru digunakan untuk kepentingan pribadi.

Sekretaris Camat Parenggean, Hery, membenarkan bahwa ambulans dalam video tersebut memang milik RS Parenggean.

“Benar, itu ambulans RS Parenggean. Kami juga sudah lihat videonya,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).

Namun, Hery enggan berkomentar lebih jauh karena bukan kewenangan kecamatan. Ia menegaskan, tanggung jawab penuh ada di pihak rumah sakit.

“Yang jelas, kendaraan dinas itu harus digunakan sesuai peruntukannya. Jangan sampai disalahgunakan lagi,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak RS Parenggean belum memberikan klarifikasi resmi. Upaya konfirmasi yang dilakukan wartawan ke pihak rumah sakit belum mendapat respons.

Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan warga Kotawaringin Timur. Mereka menilai, pengawasan terhadap fasilitas publik, terutama kendaraan dinas kesehatan, masih sangat lemah.

“Kalau seperti ini dibiarkan, nanti masyarakat bisa hilang kepercayaan,” ujar warga lainnya.

Warga berharap Pemerintah Kabupaten Kotim bertindak tegas dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penggunaan kendaraan dinas di seluruh instansi.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi dunia pelayanan publik. Ambulans semestinya menjadi simbol kemanusiaan, bukan kendaraan serbaguna yang dipakai sesuka hati. ( sg )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *