Indoborneonews.com.SAMPIT- Video yang sempat beredar viral di media sosial mengenai dugaan temuan ulat pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 1) Sampit mendapat perhatian publik.
Kepala SMPN 1 Sampit, Suyoso, buka suara soal kejadian itu, menurutnya setelah dilakukan pemeriksaan internal, pihak sekolah menegaskan bahwa informasi dalam video itu tidak benar.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan internal baik melalui CCTV maupun makanannya itu tidak benar. Kami pastikan tidak adanya ulat dalam makanan,” katanya, Senin (17/11)
Dia menjelaskan, siswa yang merekam dan mengunggah video mengalami salah persepsi terhadap tampilan makanan yang diterima. Garis pada telur yang dikira ulat ternyata merupakan bagian dari saus atau mayones yang tercampur dalam hidangan.
“Setelah kami cek langsung, baik melalui pemeriksaan makanan maupun dapur penyedia, tidak ditemukan benda asing seperti yang disebutkan. Itu murni kekeliruan persepsi siswa,” ujarnya.
Ia menambahkan, dari keterangan pihak dapur pengolah makanan turut memperkuat bahwa telur yang disajikan tidak mengandung ulat ataupun belatung. Bahkan, telur yang dianggap bermasalah tersebut ikut dikonsumsi siswa lain tanpa ada keluhan apa pun.
“Fakta di lapangan menunjukkan siswa lainnya makan seperti biasa, dan lauk yang sama juga habis. Jadi tidak ada temuan benda asing,” tegasnya.
Dari kejadian ini, pihak sekolah telah memberikan pembinaan kepada siswa yang membuat video agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan informasi, terutama ketika menyangkut isu sensitif di lingkungan sekolah.
“Kami tekankan agar setiap keluhan disampaikan melalui guru atau jalur resmi agar bisa ditindaklanjuti dengan benar. Ini juga bagian dari perlindungan anak,” imbuh Suyoso.
Sementara itu, Kepala SPPG, Dinda Tulus, menyampaikan bahwa pihak penyedia makanan sudah melakukan evaluasi internal bersama sekolah.
“Kejadian ini menjadi perhatian untuk memperketat SOP pengolahan dan pemeriksaan makanan sebelum didistribusikan kepada siswa,” ujarnya.












