Indoborneo News–
Buaya atau yang disebut Crovodyledae dalam bahasa ilmiah adalah reptil ampibi yang bisa hidup didua alam yaitu bisa hidup didarat dan juga di air
Buaya bernapas dengan paru – paru ,namun berhasil mengembangkan sistem pernapasan yang baik sehingga bisa bertahan lama didalam air
Buaya dapat hidup di dalam air karena memiliki adaptasi khusus, seperti paru-paru yang mengandung lebih banyak nitrogen, selaput hidung yang dapat menutup, dan ekor yang kuat.
Adaptasi paru-paru :
Paru-paru buaya mengandung lebih banyak nitrogen daripada paru-paru manusia, sehingga buaya dapat bertahan lebih lama di bawah air tanpa sakit.
Buaya memiliki lubang kecil yang disebut Foramen Panizza antara aorta kiri dan kanan jantung. Ini berarti darah tidak perlu mengalir ke paru-paru saat buaya berada di bawah air.
Adaptasi hidung :
Buaya memiliki selaput tipis di bagian hidungnya yang berfungsi untuk menutup lubang hidung pada saat menyelam.
Buaya dapat menutup lubang hidungnya selama menyelam, sehingga air tidak akan masuk ke dalam paru-paru.
Adaptasi ekor :
Buaya memiliki ekor yang kuat dan pipih di bagian samping.
Ekor buaya memiliki sisik yang mencuat ke atas, sehingga berfungsi seperti baling-baling yang mendorong buaya bergerak di dalam air
Dari semua kelebihan itu Buaya adalah predator yang sangat handal baik didarat maupun diair,
Dari kutipan diatas ,perlu waspada apabila kita bepergian kewilayah yang berair seperti sungai, danau parit dan pantai
Karena kita tidak tahu apa yang ada didalamnya,seperti kejadian yang menimpa seorang warga desa Hanaut Kecamatan Pulau Hanaut, Kotim disambar buaya dikala dirinya sedang mandi disungai pada 04/04/2025 .
Sani (40) waktu itu sedang mandi dijembatan turunan kesungai mentaya, dan disambar buaya, sampai berita ini dinaikkan jasad Sani belom ditemukan
Dikutip dari beberapa sumber