Dewi Putri Asli Dayak di Tengah Rimbun Perkebunan Sawit PT GSDI

Indoborneo news – Setiap pagi, saat matahari baru terbit di balik pohon-pohon sawit, Dewi sudah bersiap. Berseragam lengkap dan mengikuti apel pagi.

Ia menyusuri barisan pohon sawit yang menjulang, memastikan kebun dalam kondisi terbaik.

Baginya, merawat perkebunan bukan sekadar pekerjaan, ini adalah bentuk tanggung jawab dan sumber kehidupan bagi keluarganya.

Dewi, karyawan PT Gunung Sejahtera Dua Indah (GSDI), salah satu anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk yang beroperasi di Kalimantan Tengah.

Sebagai perempuan asli suku Dayak Kaharingan, Dewi membawa nilai-nilai kearifan lokal dan semangat kerja keras yang diwariskan dari leluhurnya.

Ia menjalani perannya sebagai pekerja rawat dengan penuh dedikasi, tanpa pernah mempersoalkan batas-batas yang sering dilekatkan pada peran perempuan.

Di sela-sela kesibukannya, Dewi tetap menjalankan peran sebagai ibu dari dua anak yang kini tengah mengenyam pendidikan di sekolah binaan PT GSDI

Lingkungan kerja yang inklusif, fasilitas yang mendukung, serta perlakuan setara yang ia terima menjadi fondasi kuat bagi kehidupan keluarganya.

“Saya merasa dihargai di sini. Astra Agro memberikan tempat dan juga fasilitas yang nyaman dan aman untuk tinggal dan bekerja. Apalagi saya memiliki 2 putra kembar yang masih usia sekolah, saya berharap suatu saat anak-anak saya menjadi orang yang sukses,” ujar Dewi.

Cerita Dewi ini mencerminkan wajah keberagaman di Astra Agro, di mana perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan.

Melalui kebijakan Perusahaan yang fokus terhadap kesetaraan dan keberagaman, Astra Agro memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan hak yang sama serta tempat yang aman dan nyaman tanpa memandang suku dan gender untuk tumbuh dan berkontribusi.

Hal ini sejalan dengan visi perusahaan yakni Prosper with the Nation, yang dalam hal ini masuk kedalam pilar People dalam Sustainability Aspirations Astra Agro yang menempatkan manusia sebagai pusat dari pembangunan berkelanjutan.

Momen Hari Kartini menjadi waktu yang tepat untuk menilai kembali nilai-nilai tersebut.

Di tengah stereotip yang masih sering membayangi perempuan di dunia kerja, sosok seperti Dewi membuktikan bahwa potensi perempuan tidak memiliki batas.

Dengan ruang yang setara, mereka bisa menjadi penggerak utama, bahkan di industri yang selama ini dianggap maskulin seperti perkebunan sawit.

sumber tribun kalteng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *