Indoborneo news, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi sebanyak satu kali, Senin (13/10/2025). Gunung yang terletak di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) erupsi pada pukul 12.00 WITA hingga 18.00 WITA.
“Teramati letusan. Ini dengan tinggi 3.000 meter dan warna asap kelabu,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Lewotobi Laki-laki Fransiskus Xaverius Masan dalam keterangannya.
Ia menambahkan dalam periode pengamatan itu secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan tercatat satu kali gempa letusan tercatat dengan amplitudo 18.5 mm dan durasi selama 91 detik. Selanjutnya, terjadi juga empat satu gempa guguran dengan amplitudo 4.4 mm, durasi 42 detik, satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 7.4 mm dan durasi selama 31 detik.
Lalu 11 kali gempa tremor non-harmonik dengan amplitudo 2.9-10.5 mm dengan durasi 60-104 detik, satu kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo 4.4 mm. Dan durasi selama 123 detik dan satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 10.5 mm, S-P : 1.8 detik, durasi 16 detik
Sementara itu, saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level IV (Awas). Oleh karena itu masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun.
“Ini dalam radius enam km. Dan sektoral barat daya-timur laut tujuh km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” ujarnya.
Masyarakat juga diimbau agar tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah setempat. Serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Selanjutnya, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki diminta untuk mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. Terutama daerah Desa Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng Jaya, Boru, dan Nawakote.
Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki, memakai masker. Atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
Sumber kbrn












