KOTIM – Perum Bulog Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memastikan program penyerapan gabah petani kembali berjalan setelah sempat berhenti selama hampir dua pekan. Penghentian sementara itu terjadi lantaran kuota serapan nasional sebelumnya sudah terpenuhi.
Kepala Cabang Bulog Kotim, Muhammad Azwar Fuad menjelaskan, target awal serapan setara 3 juta ton beras secara nasional telah terealisasi. Kondisi ini membuat sejumlah daerah, termasuk Kotim, harus menunda pembelian gabah petani.
“Penghentian bukan karena teknis, melainkan karena kuota nasional sudah habis. Tambahan anggaran memang perlu koordinasi lebih dulu, sehingga ada jeda waktu sekitar 10–14 hari,” ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Ia menyebutkan, pemerintah kini kembali mengucurkan anggaran tambahan setara 1 juta ton beras atau sekitar 2 juta ton gabah. Nilai serapan diperkirakan mencapai Rp1,3 triliun bila dikalkulasikan dengan harga Rp6.500 per kilogram.
“Tidak ada pembagian target antarwilayah. Semua daerah bisa mengajukan serapan selama kuota tambahan ini masih tersedia. Prinsipnya siapa cepat, dia dapat,” jelas Azwar.
Untuk Kotim, musim panen yang berlangsung saat ini adalah musim gadu atau musim penyela. Hasil panen diperkirakan lebih sedikit dibanding panen raya pada Maret–April lalu. Bulog menargetkan serapan 2.000–3.000 ton gabah, terutama dari wilayah Lempuyang dan sekitarnya.
“Jumlahnya memang tidak sebesar panen raya yang hasilnya bisa tiga kali lipat lebih banyak,” tambahnya.
Sebelumnya, terhentinya serapan Bulog memicu keluhan petani, khususnya di wilayah selatan Kotim. Selama jeda tersebut, gabah mereka dibeli tengkulak dari Banjarmasin seharga Rp6.000 per kilogram, lebih rendah Rp500 dibanding harga pembelian pemerintah (HPP).
“Sekarang serapan sudah kembali dibuka. Petani bisa menjual ke Bulog dengan harga sesuai HPP. Harapannya ini bisa mengurangi keresahan mereka,” pungkasnya.
Kabar dibukanya kembali serapan Bulog ini pun disambut antusias.
“Alhamdulillah, sekarang petani bisa kembali menjual ke Bulog dengan harga sesuai HPP. Jadi tidak rugi lagi,” ujar salah seorang petani di Kotim.
Dengan berjalannya kembali program serapan ini, petani berharap harga gabah lebih stabil dan tidak lagi dipermainkan tengkulak.( sg)
Kabar Baik, Bulog Kotim Pastikan Kembali Serap Gabah Petani Usai Sempat Terhenti Dua Pekan
