Indoborneonews, LUMAJANG – Kondisi terkini 178 pendaki yang terjebak saat Gunung Semeru meletus akhirnya terungkap. Apakah mereka semua aman dan sudah dievakuasi?
Menurut laporan terbaru Kepala Bagian Tata Usaha BB TNBTS Septi Eka Wardhani, kesemua pendaki yang terjebak saat Gunung Semeru meletus itu aman dan berada dalam pengawasan ketat petugas.
Jumlah orang yang berada di Ranu Kumbolo sebanyak 178, terdiri atas 137 pendaki, 1 petugas, 2 saver, 7 PPGST, 15 porter, dan 6 orang dari Kementerian Pariwisata. Semuanya aman,” ujarnya, Kamis (20/11/2025).
Evakuasi malam tidak direkomendasikan karena medan gelap, licin dan rawan longsor. Tim TNBTS menginstruksikan seluruh pihak tetap bertahan di Ranu Kumbolo sambil menunggu situasi aman untuk turun.
Tim penyelamat dan petugas terlatih melakukan pemantauan real-time di area pendaki terjebak di Ranu Kumbolo. Mereka memastikan setiap pendaki mendapat arahan, perlindungan serta dukungan logistik yang cukup.
Pendaki diimbau tetap tenang, menjaga jarak aman dan mengikuti instruksi ketat dari petugas. Prosedur ini diterapkan untuk mengurangi risiko ketika aktivitas vulkanis Semeru masih berpotensi meningkat.
“Keputusan untuk tetap bertahan di Ranu Kumbolo adalah langkah paling aman saat ini. Kami prioritaskan keselamatan jiwa dan akan melakukan evakuasi segera ketika kondisi memungkinkan,” kata Septi Eka Wardhani.
Koordinasi lintas sektor antara BB TNBTS, relawan dan aparat menjadi penentu keselamatan para pendaki terjebak di Ranu Kumbolo. Mitigasi yang disiplin dinilai berhasil menjaga situasi tetap terkendali tanpa menimbulkan kepanikan.
Bupati Lumajang Indah Amperawati, turut membenarkan adanya ratusan pendaki yang belum bisa turun. “Ada 178 pendaki yang ke Ranu Kumbolo dan tidak boleh bergerak dari sana. Saya minta kalau besok aman (Kamis hari ini) mereka dievakuasi dari Ranu Kumbolo,” ujarnya.
Meski aktivitas erupsi mulai menurun, status Semeru tetap berada pada Level IV Awas. Hal ini menandakan potensi ancaman masih sangat tinggi sehingga pendakian tetap ditutup total.
Sebelumnya, BB TNBTS telah menutup seluruh jalur pendakian melalui Surat Pemberitahuan Nomor PG.17/T.8/TU/HMS.01.08/B/11/2025. Ranu Kumbolo yang biasanya menjadi batas jalur pendakian kini masuk zona siaga penuh.
Masyarakat dan pendaki diminta terus mengikuti informasi resmi dan tidak menyebarkan kabar yang belum terverifikasi. Kesadaran bersama menjadi kunci dalam menjaga keselamatan di tengah kondisi pendaki terjebak di Ranu Kumbolo akibat erupsi Semeru.
Sumber inews.id












