Indoborneonews,Tangerang -Pagi itu para murid sedang berada di teras sekolah. Mereka sedang bersiap menggambar untuk lomba dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia ke 80.
Kegiatan lomba menggambar sebenarnya dilakukan di luar kelas (teras). Rabu pagi sekitar pukul 09.30, masuklah sebelas murid ke dalam kelas untuk mengambil pensil warna.
Tiba-tiba ada suara keras di atas kepala mereka: Atap sekolah runtuh.
Sebelas anakpun terjebak dalam kelas yang atapnya runtuh. “Dua murid luka berat dan sembilan anak luka ringan,” kata Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Kedung Dalam 2, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, Rusdi.
Beberapa murid yang luka-luka segera dilarikan ke Puskesmas dan rumas sakit terdekat. Siswa yang luka parah sudah dirawat di RS Sari Asih Sangiang, Tangerang.
Tiga hari terakhir di wilayah Mauk, Tangerang memang dilanda hujan dan angin. Cuaca ekstrem itu membuat bangunan SDN itu rusak.
Bangunan tersebut sebenanya relatif baru. Hal ini bisa dilihat dari kerangka atap yang terbuat dari baja ringan. Mungkin karena wilayah tersebut dalam tiga hari ini diguyur hujan dan angin, maka bangunan tersebut menjadi rapuh.
Mendapat laporan adanya SDN yang ambruk, Bupati Tangerang segera memerintahkan petugas Dinas Tata Ruang Lokalistik memeriksa bangunan. Hasilnya, bangunan lain dinyatakan berbahaya dan tidak layak untuk digunakan kegiatan sekolah.
Kegiatan belajar mengajar di seluruh SD itu terpaksa dihentikan. Anak-anak belajar di tempat lain. Memang hanya dua kelas yang runtuh, ternyata bangunan yang lainnyapun berbahaya.
“Siswa-siswi harus pindah dulu sekolahnya. Kita sudah cek semuanya, ternyata semuanya ini harus direhab,” ujar Bupati Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, Rabu (13/8/2025).
Menurut Maesyal, renovasi SDN Kedung Dalam 2 tidak hanya pada dua ruang kelas yang ambruk. “Sepertinya harus semua, tidak hanya 2-3 unit ruangan saja, harus semua dilaksanakan perbaikan,” kata dia.
Menurut rencana seluruh siswa daari kelas 1 sampai kelas 6 SDN 6 Kedung Dalam 2 dan Kedung Dalam 1, akan dipindahkan sementara. Kegiatan sokolah akan diatur kemudian.
Apakah sebagian pelajar sekolah siang hari atau pagi hari? “Nanti diatur oleh kepala sekolah agar mereka tetap belajar mengajarnya jalan, tapi juga aman,” ujarnya.
Maesyal menambahkan biaya untuk proses renovasinya akan dilakukan melalui dana program ‘Customer Service Relation’ (CSR) perusahaan swasta maupun dengan APBD Perubahan 2025. “Ini sebagai upaya kita mempercepat proses pembangunan,” ucapnya.
Kondisi bangunan Sekolah Dasar Negeri 6 Kedung Dalam 2, Mauk, Kabupaten Tangerang memang sudah saatnya direnovasi. Pemkab Tangerang telah memasukan sekolah itu masuk dalam daftar renovasi bangunan yang akan dikerjakan Oktober 2025.
Jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten Tangerang adalah 766 unit, Kota Tangerang 88 unit, Kota Tangerang Selatan 345 unit baik negeri maupun swasta.
sumber kbrn