SDN 4 Mentawa Baru Hulu Perkuat Pengawasan, Cegah Bullying Sejak Dini

SAMPIT – Bullying atau perundungan di lingkungan sekolah masih menjadi perhatian serius dunia pendidikan. Namun, Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Mentawa Baru Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, menjadi salah satu contoh sekolah yang aktif dan disiplin dalam mencegah perilaku tidak terpuji tersebut.

Kepala SDN 4 Mentawa Baru Hulu, Muhamad Hasan, mengatakan bahwa seluruh guru di sekolahnya berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan menyenangkan bagi semua siswa. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan meningkatkan pengawasan dan pembinaan karakter setiap hari.

“Alhamdulillah, di SD kami pengawasan terhadap anak-anak sangat ketat. Setiap pagi anak-anak selalu kami apelkan, kami beri pengarahan dan nasihat agar tidak melakukan perundungan atau tindakan yang tidak terpuji,” ujarnya, Selasa (14/10/2025).

Hasan menjelaskan, setiap guru memiliki jadwal piket pagi dan siang untuk memberikan pengarahan serta memantau perilaku siswa, baik di dalam kelas maupun saat jam istirahat.

“Kami bergiliran piket. Setiap guru yang piket pagi harus menasihati anak-anak, dan pada jam istirahat guru juga proaktif memperhatikan mereka. Kami ingin memastikan anak-anak memanfaatkan waktu istirahat dengan baik, apakah bermain atau sekadar jajan,” jelasnya.

Menurutnya, pencegahan lebih penting daripada penanganan. Dengan pendekatan edukatif dan pengawasan konsisten, diharapkan kasus perundungan tidak sampai terjadi.

“Kami lebih memilih mengantisipasi sebelum terjadi. Jadi, pengawasan dan pengarahan kami lakukan terus-menerus,” tegasnya.

Hasan mengakui, dampak bullying terhadap anak sangat besar, terutama pada kepercayaan diri dan psikologis siswa.

“Kalau anak dibully, biasanya mereka jadi minder, kepercayaan dirinya menurun, dan cenderung merasa dikucilkan oleh teman-temannya,” tuturnya.

Untuk itu, Hasan menekankan pentingnya sinergi antara pihak sekolah dan orang tua dalam memantau perkembangan anak, baik di sekolah maupun di rumah.

“Kami berharap ada kerja sama yang kuat antara sekolah dan orang tua. Sekecil apa pun perubahan perilaku anak, ayo kita tangani bersama. Kalau di rumah ada hal yang kurang baik, jangan sungkan menyampaikan ke pihak sekolah. Begitu juga sebaliknya,” pesannya.

Kerja sama dan komunikasi yang terbuka diyakini menjadi kunci untuk membangun lingkungan sekolah yang bebas dari bullying serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter kuat dan berempati.( Sg )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *