Indoborneo news,Madinah – Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, merupakan salah satu situs paling suci dalam Islam setelah Masjidil Haram. Dibangun pada tahun 622 M oleh Nabi Muhammad SAW, masjid ini memiliki sejarah yang bermakna.
Melansir dari Life in Madinah, Jumat (2/5/2025), pembangunan masjid ini dimulai dari sebuah lahan sederhana milik dua anak yatim, Sahl dan Suhayl. Meski lahan itu ditawarkan secara cuma-cuma, Nabi SAW bersikeras membelinya dengan harga yang adil.
Struktur awal pembangunan Masjid Nabawi sangat sederhana, dindingnya terbuat dari batu bata lumpur dan tiang dari batang kurma. Atapnya terbuat dari pelepah kurma dan lantainya berupa tanah yang berkerikil.
Dalam proses pembangunan, Nabi Muhammad SAW terlibat langsung dengan mengangkat batu dan bekerja bersama para sahabat. Seiring berkembangnya komunitas Muslim, kebutuhan untuk memperluas masjid pun muncul.
Renovasi besar dilakukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan, yang mengganti material bangunan dengan batu ukir dan kayu jati. Renovasi tersebut dilakukan tanpa mengubah bentuk dasarnya yang berbentuk persegi panjang.
Masjid Nabawi bukan sekadar tempat shalat. Sejak awal, masjid ini berfungsi sebagai pusat kehidupan masyarakat Islam. Di sinilah Nabi SAW menerima tamu-tamu penting, menyampaikan ajaran Islam, dan menyelesaikan berbagai persoalan hukum.
Sebuah ruang khusus bernama Suffah dijadikan tempat belajar dan tinggal bagi para sahabat miskin. Hal tersebut menjadikan masjid ini juga sebagai sekolah Islam pertama.
Kehidupan pribadi Nabi SAW juga sangat terikat dengan masjid ini. Di samping masjid terdapat Hujurat, kamar-kamar sederhana tempat beliau tinggal bersama istri-istrinya.
Masjid Nabawi bukan hanya pusat spiritual, tetapi juga merupakan pusat kepemimpinan umat. Salah satu bagian paling istimewa dalam Masjid Nabawi adalah Rawdah, area antara rumah Nabi SAW dan mimbar beliau.
Hingga kini, Masjid Nabawi tetap menjadi simbol penting dari warisan Rasulullah SAW. Masjid Nabawi tidak hanya berdiri sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai saksi sejarah perkembangan Islam, pusat ilmu, dan lambang kesatuan umat.
sumber kbrn