Ketika Sejumlah Kerbau Kurban Lepas, Polisi Kudus Siap Tembak

indoborneonews-Akhir pekan lalu warga Kudus disibukkan dengan lepasnya sejumlah hewan kurban Kerbau sebelum disembelih. Ya, yang lepas semuanya adalah Kerbau bukan Sapi.

Peristiwa ini terjadi di RSI Sunan Kudus, RSU Sarkies Aisyiyah dan di Desa Garung Lor, semuanya di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Sabtu dan Minggu (8/6/2025). Kapolsek Kudus Kota bahkan telah menyiapkan regu tembak.

Di Rumah Sakit Islam (RSI) Sunan Kudus lepasnya hewan kurban bertubuh tambun itu terlangsung sekitar 20 menit dan lepas di lingkungan rumah sakit. Di RSU Sarkies Aisyiyah Kerbau sempat lari di jalan raya sejauh 5 kilometer dan menjungkalkan pesepeda.

Sebuah motor juga sempat disenggol, di RSI Sunan Kudus namun tidak menimbulkan luka. Kerbau berlari sekitar 20 menit yang sempat membuat panik panitia dan pengunjung rumah sakit. Namun karena masih pagi belum banyak pengunjung di sekitar rumah sakit.

Direktur RSI Sunan Kudus dr. Ahmad Syaifuddin, M.Kes membenarkan bahwa hewan kurbannya yaitu salah satu kerbau sempat lepas. “Satu ekor kerbau yang lepas,” tutur dr. Ahmad Syaifuddin, Sabtu (7/6/2025).

Tidak ada korban luka karena kerbau yang lepas itu karena berhasil segera dilumpuhkan. Kejadian itu juga tidak begitu mengganggu pengunjung ataupun pasien RSI Sunan Kudus.

RSI Sunan Kudus tahun ini menyembelih hewan kurban sebanyak 5 ekor kerbau dan empat ekor kambing. Hewan kurban tersebut atas nama karyawan RSI Sunan Kudus.

Di Rumah Sakit Umum (RSU) Sarkies Aisyiyah Kudus, Minggu (8/6/2025) pagi kerbau, yang akan disembelih untuk kurban juga lepas. Kerbau sempat lari di jalan raya sejauh 5 km dan menabrak seorang pengendara sepeda.

Menurut Direktur Pelayanan RS Aisyiyah Sarkies Kudus, dr. Guntur lepasnya kerbau itu saat petugas sedang mempersiapkan untuk penyembelihan. Kerbau itu bersama dengan hewan kurban lainnya sudah diikat dan berada disebelah barat rumah sakit.

“Petugas kami yang ada dilapangan saat itu harus jatuh bangun untuk menangkap kerbau itu, untung tidak ada yang cidera. Ada pesepeda yang kena seruduk,” kata Guntur, Minggu (8/6/2025).

Kerbau yang lepas itu akhirnya berhasil dilumpuhkan di jalan Tanjung Timur kantor Pegadaian Kudus, sekitar 5 km dari lokasi penyembelihan. Kerbau itu akhirnya disembelih dilokasi, lalu diangkut dengan mobil ke RS Sarkies.

“Kami atas nama manajemen RS Aisyiyah Sarkies mohon maaf kepada masyarakat yang terganggu dengan kejadian itu. Akan kami evaluasi atas kejadian ini,” tandas Guntur.

Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan membenarkan adanya kejadian kerbau yang lepas. “Kami pun sudah menyiapkan regu tembak,” ujarnya. Namun, kerbau itu sudah berhasil dilumpuhkan di timur kantor Pegadaian Kudus. Sehingga pihaknya tidak perlu menembak kerbau itu.

Kerbau kurban yang lepas juga terjadi di desa garung Lor. Di desa ini bahkan ada dua ekor kerbau yang lepas. Berkat kesigapan warga, Kerbau tersebut bisa ditangkap kembali dan bisa disembelih segera.

Masyarakat Kudus memegang erat tradisi untuk menyembelih hewan Kerbau, bukan Sapi. Hal ini telah dilakukan sejak awal Islam masuk di Kudus dan sekitarnya.

Memotong Kerbau adalah bentuk toleransi umat Islam terhadap umat Hindu yang mengkeramatkan hewan Sapi. Memotong Sapi bisa meyinggung perasaan umat Hindu pada saat itu dan oleh karena itu tidak dilakukan.

Dalam kehidupan sehari-hari, jika ada hajatan di Kudus, maka daging yang disajikan adalah daging kerbau bukan sapi. Kudus juga memiliki kuliner khas yang terkenal lezat yaitu Pindang Kerbau. (Roy Kusuma)

sumber kbrn

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *