indoborneo news,Jakarta- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menargetkan, Indonesia bebas truk Over Dimension dan Over Loading (ODOL) pada 2026. Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto mengatakan, hal ini dapat dicapai dengan mengurangi muatan truk.
Mahendra menjelaskan, kendaraan ODOL meningkatkan risiko kecelakaan. “Pengurangan dimensi pada truk diperlukan untuk menekan angka kecelakaan,” ujar Mahendra dalam wawancara dengan Pro3 RRI, Rabu (7/5/2025).
Ia juga mengungkapkan, pengurangan muatan berdampak pada jumlah perjalanan. “Jika dulu 20 ton jadi 15 ton, maka jumlah perjalanan harus ditambah,” katanya.
Mahendra menegaskan, muatan berlebih tidak hanya merusak jalan, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi jangka panjang. “Biaya perbaikan kendaraan meningkat, dan potensi kecelakaan juga lebih besar,” kata Mahendra.
Mahendra mengapresiasi kolaborasi antara pelaku usaha dan pemerintah dalam mendukung program zero ODOL. Ia berharap pemerintah daerah turut aktif mengawasi kebijakan ini.
Ia menambahkan, pelaku usaha kini mulai menyesuaikan dimensi kendaraan sesuai regulasi yang ada. Ia mengungkap akan terus mendorong edukasi dan komitmen internal agar semua patuh pada regulasi. (Arini Noviawati Gunawan)
sumber kbrn
