KOTIM – Kepala SMA Negeri 1 Sampit, M. Darma Setiawan, menegaskan bahwa upaya pencegahan kenakalan remaja tidak bisa dibebankan hanya kepada sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.
Menurutnya, masa remaja adalah fase krusial pembentukan karakter. Jika tidak diarahkan dengan benar, remaja mudah terjerumus dalam perilaku negatif seperti perundungan, penyalahgunaan narkoba, dan pelanggaran hukum lainnya. Karena itu, pencegahan sejak dini menjadi hal yang mutlak dilakukan.
“Di sekolah kami sudah ada tata tertib yang wajib dipatuhi oleh seluruh warga sekolah. Pelaksanaannya selalu kami pantau bersama komite dan orang tua agar berjalan efektif,” ujar Darma Setiawan, Selasa (15/10/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa SMA Negeri 1 Sampit tidak berjalan sendiri dalam menegakkan disiplin dan membangun kesadaran siswa. Sekolah secara rutin menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Polri, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan Narkotika Kabupaten, Badan Perlindungan Anak, dan Satuan Lalu Lintas (Satlantas).
Melalui kegiatan sosialisasi, penyuluhan hukum, dan edukasi bahaya narkoba serta keselamatan berlalu lintas, para siswa dibekali pengetahuan yang mampu memperkuat karakter dan daya tangkal terhadap pengaruh negatif lingkungan.
“Kami ingin siswa bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, sopan, dan bertanggung jawab. Sekolah harus menjadi tempat tumbuhnya generasi berintegritas,” tegas Darma.
Ia juga mengimbau para orang tua untuk aktif berkomunikasi dengan pihak sekolah dan tidak abai terhadap perubahan perilaku anak di rumah. Peran keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama, menurutnya, sangat menentukan keberhasilan pembentukan moral remaja.
Dengan langkah kolaboratif ini, SMA Negeri 1 Sampit berharap dapat menjadi contoh bagaimana sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat mampu menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, berkarakter, dan bebas dari kenakalan remaja.( Sg )
