indoborneonews,Jakarta – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) mengalami kecelakaan saat sedang menaiki kapal di perairan Debut, Maluku Tenggara. Tujuh mahasiswa KKN UGM ini hendak mengambil pasir di Pulau Wahru untuk program revitalisasi terumbu karang.
Cuaca buruk dan gelombang tinggi menyebabkan kapal terbalik dan menewaskan dua orang. Tim SAR dan warga setempat segera melakukan pencarian pada Selasa sore.
Berikut kronologi kecelakaan kapal di perairan Debut, Maluku Tenggara.
– Sebanyak 7 mahasiswa KKN UGM bersama 5 warga lokal pergi pada 1 Juli 2025 pukul 11.00 Waktu Indonesia Timur (WIT). Total 12 orang pergi ke Pulau Wearhu dengan mengendarai dua speedboat, pada Selasa (1/7/2025).
– Mereka akhirnya tiba di Pulau Wearhu pada pukul 11.30 WIT. Para rombongan mahasiswa UGM mulai mengambil pasir di sana
– Setelah mengambil sampel pasir, pada pukul 12.20 WIT, semua rombongan kembali ke Desa Debut. Sebanyak 35 karung muatan pertama diturunkan di Desa Debut, mereka kembali lagi ke pulau untuk mengambil pasir berikutnya.
– Saat longboat baru saja keluar dari pulau, tiba-tiba kapal diterpa oleh cuaca buruk dan akhirnya tenggelam. Sekitar 300 meter dari bibir pantai Pulau Wearhu, longboat dihantam ombak setinggi 2,5 meter dan terbalik.
– Pada pukul 15.28 WIT dilakukan proses evakuasi oleh rombongan kapal. Ditemukan salah seorang mahasiswa UGM, Septian Eka Rahmadi dalam kondisi sudah tak bernyawa.
– Evakuasi kemudian dilanjutkan hingga malam hari. Sekitar pukul 23.00, kembali ditemukan salah seorang korban mahasiswa UGM, Bagus Adi Prayogo.
Data Korban Meninggal Dunia
– Septian Eka Rahmadi (21), Teknologi Informasi, Fakultas Teknik UGM
– Bagus Adi Prayogo (22), Fakultas Kehutanan UGM
Data Rombongan Selamat
– Mahasiswa UGM: Daeren Sakti Hermanu, Muhammad Arva Sagraha, Ridwan Rahardian Wijaya, Afifudin Baliya, Pratista Halimawan
– Warga lokal: Maikel Letsoin, Marvel Letsoin, Mikel Maipuka, Atin Lesoin, Penus Letsoin
UGM terus berkoordinasi dengan pemda setempat, DPL, dan KAGAMA Maluku terkait penanganan kejadian ini. Koordinasi meliputi pemulangan jenazah serta penanganan trauma pasca insiden.
Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Rustamadji menyampaikan duka mendalam atas kepergian dua mahasiswanya. Pihak kampus memastikan dukungan penuh kepada keluarga serta para mahasiswa terdampak.
“Kami sangat kehilangan, Bagus adalah mahasiswa aktif, peduli lingkungan, dan berdedikasi tinggi dalam pengabdian. Semoga Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan dan keluarga diberi kekuatan serta ketabahan,” ujarnya.
(Yusuf Bagus)
sumber kbrn