Indoborneonews,Jakarta – Masyarakat yang bermukim di sekitar lereng Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Hal itu disampaikan Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi.
“Saat ini sedang turun hujan. Kami mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lereng gunung maupun dekat bantaran sungai yang berhulu langsung dari Gunung Marapi untuk waspada,” kata petugas PGA Gunung Marapi Teguh Purnomo dalam keterangannya, Minggu (27/7/2025).
Imbauan tersebut disampaikan PGA karena dikhawatirkan masih adanya potensi banjir lahar dingin akibat tumpukan material yang masih mengendap di puncak gunung tersebut. Apalagi, sejak letusan 3 Desember 2023 hingga kini belum ada penghitungan valid volume material vulkanik yang masih menumpuk di puncak gunung itu.
Di saat bersamaan, PGA juga melaporkan gunung api 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut mengalami erupsi pada Minggu siang pukul 13.44 WIB. Namun, PGA tidak bisa merekam ketinggian kolom abu karena tertutupi oleh awan.
“Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter. Serta berdurasi 37 detik,” ujarnya.
Diketahui, saat ini Gunung Marapi berstatus Waspada atau Level II. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi. Antara lain melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).
PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api. Kondisi tersebut terutama saat terjadi hujan atau musim hujan. Kemudian, kata dia, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau menggunakan masker penutup hidung dan mulut guna menghindari gangguan saluran pernapasan.
“Tidak hanya itu, apabila terjadi hujan abu masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut. Ini untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA),” ucapnya
Sumber kbrn